ABC NEWS – Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia menegur kadernya yang berada di Komisi XII DPR karena ‘tidak pasang badan’ terkait polemik elpiji 3 kg yang sedang marak.
Teguran tersebut disampaikan Bahlil dalam Rapat Kerja Nasional 2025 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (8/2).
Kader yang ditegur Bahlil adalah Ketua Komisi XII DPR Bambang Patijaya. Bahlil menegur Patijaya karena dianggap tidak membela dirinya yang notabene adakah ketua umum, saat kebijakan terkait elpiji 3 kg diprotes publik.

Bahlil secara lantang bicara, “Ketua Komisi XII ada? Bapak sebagai ketua Komisi XII yang utamanya Partai Golkar ngomong juga seperti ini.”
Dia melanjutkan, “Hati-hati, ini ibarat sebuah kapal. Jangan teman-teman pikir kapal ini memasuk karam.”
Komentar Bahlil, “Justru di sinilah nahkoda kapal melihat ABK dan penumpang kapal siapa yang bersama-sama saya. Saya mau tahu saja.”
Penjelasan Bahlil, di momentum ini, ABK yang taat pada nahkodanya akan membuat kapal bisa sampai ke tujuan.
Sepertinya pernyataan Bahlil tersebut bisa ditafsirkan bahwa dia sedang melakukan proses seleksi terhadap kader yang mbalelo dan melihat mana kader yang setia dan tidak setia.
Tegas Bahlil, “Cuma nahkoda yang satu ini kan sudah sering bermain di ombak-ombak itu. Jadi insyaAllah, no problem. Enggak ada masalah saya pikir.”
Ucap Bahlil, “Itulah dinamika kita untuk Partai Golkar. Tapi saya yakinkan terhadap hal itu semua bahwa dinamika ini semakin menyolidkan kita, semakin perkokoh kita untuk mendukung pemerintahan Pak Prabowo dan Mas Gibran.”
Di satu sisi, Bahlil merasa yakin bahwa posisi para menteri dari partainya di Kabinet Merah Putih aman.
Bahlil menekankan bahwa Partai Golkar berada di garda terdepan untuk mendorong dan mendukung arah kebijakan pemerintah.
Namun, Bahlil mengatakan bahwa kebijakan untuk mengangkat dan memberhentikan menteri merupakan hak prerogatif presiden, sehingga Partai Golkar tidak mencampuri dan melampaui batas kewenangan tersebut.
Bahlil juga menerangkan bahwa Partai Golkar memiliki delapan menteri, tiga wakil menteri, dan satu Gubernur Lemhannas, di bawah Kabinet Merah Putih.
(Red)