ABC NEWS – Kalangan investor dan pengusaha diajak untuk membangun pabrik elpiji (liquified petroleum gas/LPG) di Tanah Air.
Tujuannya, untuk menekan jumlah impor migas. Ajakan tersebut dilontarkan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Jakarta, Selasa (11/2).
Kata Bahlil, “Saya undang bapak, ibu semua, investor yang mau, silahkan bangun pabrik elpiji.”
Bahlil juga bilang, “Market-nya captive, pembiayaannya langsung dari Bank Mandiri. Ini captive sekali karena langsung kontrak dengan PT Pertamina (Persero).”
Berdasarkan penjelasan Bahlil, pada tahun lalu produksi elpiji nasional hanya sebesar 1,97 juta metrik ton (mt).
Sementara, lanjut dia, konsumsinya mencapai 8,23 mt untuk yang bersubsidi dan 0,67 juta untuk nonsubsidi.
Guna memenuhi kebutuhan tersebut, pemerintah harus mengimpor elpiji sebanyak 6,91 juta mt pada tahun lalu.
Bahlil pun menerangkan, pemerintah saat ini juga sedang membangun fasilitas jaringan gas nasional untuk meningkatkan industri gas dalam negeri dan memenuhi kebutuhan di Jawa dan Sumatera.
Penjelasan dia, “Kami lagi membangun pipa gas sebagai ‘jalan tol’ agar bisa memenuhi kebutuhan di Sumatera dan Jawa.”
Di satu sisi, Bahlil mengungkapkan bahwa lifting minyak Indonesia pun mengalami penurunan yang cukup signifikan, dengan produksi hanya di level 500-600 ribu barel per hari.
Sedangkan kebutuhan atau konsumsi minyak nasional mencapai sekitar 1,5 hingga 1,6 juta barel per hari.
(Red)