ABC NEWS – Total penghematan yang akan dilakukan pemerintah ditargetkan mencapai hingga Rp 758 triliun yang akan berlangsung dalam tiga tahap.
Hal itu diungkapkan Presiden Prabowo Subianto dalam acara HUT Partai Gerindra ke-17 di Jakarta, akhir pekan lalu.
Prabowo menjelaskan, pemerintah melalui Kementerian Keuangan pada tahap pertama telah melakukan penyisiran anggaran sebesar Rp 300 triliun.
Rencananya, imbuh Prabowo, pada tahap kedua pemerintah akan melakukan penghematan Rp 308 triliun dengan penyisiran atau penelitian anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga ke satuan sembilan, namun sebesar Rp 58 triliun akan dikembalikan ke 17 Kementerian/Lembaga (K/L).
Terakhir, efisiensi akan bersumber dari komitmen dividen sejumlah perusahaan badan usaha milik negara (BUMN) Rp sebesar 200 triliun.
Kata Prabowo, “Penghematan kita lakukan. Penghematan putaran pertama Kementerian Keuangan, disisir dan dihemat Rp 300 triliun.”
Perlu diketahui, angka Rp 308 triliun pada putaran kedua yang disampaikan Prabowo berubah dari yang termaktub dalam Inpres No. 1/2025 sebesar Rp 306,69 triliun.
Terkait efisiensi putaran ketiga, akan bersumber dari komitmen dividen sejumlah perusahaan BUMN yang tahun ini dipastikan akan mencapai Rp 300 triliun.
Namun, menurut keterangan Prabowo, jumlah dividen perusahaan pelat merah tersebut akan kembali diminta sebesar Rp 100 triliun untuk BUMN dalam mendukung program pemerintah ke depan. Sehingga, terdapat sisa Rp200 triliun dividen dari BUMN.
Sebelumnya Menteri Perumahan Rakyat Maruarar Sirait dalam laman akun media sosialnya membagikan informasi grafis terkait efisiensi yang akan dilakukan pemerintah.
Total penghematan yang akan dilakukan mencapai USD 44 miliar atau setara Rp 750 miliar. Melalui hasil penghematan tersebut, Prabowo berencana menggunakan USD 24 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sementara sisanya, Prabowo ingin menyerahkan USD 20 miliar kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
(Red)