ABC NEWS – Indonesia dipastikan akan melakukan impor daging kerbau hingga 100 ribu ton. Tujuan impor untuk menjaga stok daging jelang Ramadan dan Hari Raya Idulfitri.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Rabu (19/2).
Arief mengungkapkan bahwa impor daing kerbau tersebut akan ditugaskan kepada anggota holding BUMN Pangan ID FOOD, yaitu PT Perusahaan Pedagangan Indonesia (PPI) dan PT Berdikari.
Kata Arief, “Untuk daging kerbau sudah dirilis. PPI sebanyak 50 ribu ton, dan PT berdikari 50 ribu ton.”
Menurut Arief, kedua BUMN tersebut sudeh resmi ditugaskan untuk memesan daging impor.
Namun Arief belum memastikan kapan kedatangan daging kerbau impor tersebut.
Bahkan Arief menjelaskan bahwa pemerintah masih belum bisa memastikan impor tersebut akan berasal dari India atau mana.
Alasannya, saat ini harga daging terus merangkak naik. Komentar Arief, “Tapi tadi saya diskusi ada kemungkinan ada buka dari Pakistan, kalau India naik terus, karena sudah mencapai USD 4,8 per kg.”
Di sisi lain, konsumsi daging premium di Indonesia terus meningkat. Ini seiring pertumbuhan ekonomi dan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Data Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian (Pusdatin) Kementerian Pertanian menunjukkan, konsumsi daging sapi dan kerbau di Indonesia diproyeksikan tumbuh sebesar 1,30 persen per tahun dalam periode 2023-2027.
Pada 2024, konsumsi daging diperkirakan mencapai 2,57 kg per kapita per tahun dan akan meningkat menjadi 2,60 kg per kapita pada 2025.
Meningkatnya permintaan ini turut didorong oleh pertumbuhan industri perhotelan, restoran, dan kafe (Horeka), serta tren pemesanan makanan melalui aplikasi daring.
(Red)
(Red)