ABC NEWS – Salah satu perusahaan multinasional sektor migas asal Inggris, BP Plc, konon akan menjual lini bisnis pelumas (oli) miliknya, yakni yang terkenal dengan merek Castrol.
Konon, BP akan melepas merek Castrol tersebut diharga USD 10 miliar atau setara Rp 163,55 triliun (kurs Rp 16.355). Penjualan Castrol diharapkan menjadi jalan bagi BP untuk kembali memperoleh kepercayaan investor.
Pasalnya, kinerja keuangan BP selama beberapa tahun dinilai sangat buruk.
Sekedar informasi, melansir laman BP, pelumas Castrol kini melayani pelanggan di lebih dari 150 negara di sektor otomotif, kelautan, industri, kedirgantaraan, dan produksi energi.
Bahkan, Castrol baru-baru ini telah berkembang dengan mengembangkan teknologi pendingin cair untuk membantu mengatasi masalah panas berlebih di pusat data.
Castrol pun adalah merek yang dikenal luas dalam olahraga global melalui kemitraan pemasaran dengan NBA, WNBA, dan olahraga bermotor.
Perlu diketahui, analis di RBC Capital dalam catatan riset kepada klien pada 9 Februari menulis bahwa bisnis pelumas BP dapat bernilai sekitar USD 8 miliar hingga USD 10 miliar berdasarkan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi sebesar USD 1 miliar.
Menyitir situs resmi Castrol Indonesia, Castrol didirikan oleh Charles ‘Cheers’ Wakefield dengan nama ‘CC Wakefield & Company’. Pada 1899 Charles meninggalkan pekerjaan di Vacuum Oil untuk memulai bisnis baru dengan menjual pelumas untuk kereta api dan mesin berat.
Di awal abad baru, Wakefield menaruh minat pribadi pada dua alat bermotor sporty baru, yakni mobil dan pesawat terbang.
Perusahaan mulai mengembangkan pelumas untuk mesin-mesin baru ini, yang membutuhkan oli yang cukup encer untuk bekerja dari kondisi dingin pada saat menyalakan mesin dan cukup kental untuk tetap bekerja pada suhu yang sangat tinggi.
Para peneliti Wakefield menemukan bahwa menambahkan takaran minyak jarak, minyak nabati yang terbuat dari biji jarak, memberikan hasil yang diinginkan dengan baik.
Mereka menyebut produk baru itu ‘Castrol’. Pada 1919, John Alcock dan Arthur Brown memilih Castrol untuk melumasi mesin mereka pada penerbangan trans-Atlantik pertama.
Setelah membantu merintis jenis oli motor baru, CC Wakefield memelopori metode baru untuk membuat pelanggan memperhatikan produk: menjadi sponsor.
Nama Castrol muncul di spanduk dan bendera di acara-acara penerbangan kompetitif, balapan mobil, dan pada upaya memecahkan rekor kecepatan di darat.
Pada 1960, nama oli motor telah mengaburkan nama pendiri perusahaan, dan karenanya ‘CC Wakefield& Company’ diubah menjadi Castrol Ltd.
Pada 1966, Burmah Oil Company membeli Castrol dan pada 2000 Burmah-Castrol dibeli oleh BP.
(Red)