ABC NEWS – Aksi mahasiswa bertajuk ‘Indonesia Gelap’ pada Senin (17/2) akan berlanjut. Bahkan tagar #IndonesiaGelap pun ramai di sosial media.
Rencananya, sejumlah elemen mahasiswa akan melanjutkan aksi demonya pada Kamis (20/2) serentak disejumlah wilayah Indonesia.
Aksi demo dan tagar tersebut terkait menentang kebijakan pemotongan anggaran besar-besaran hampir di semua kementerian, lembaga dan pemerintahan daerah yang disebut oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah efisiensi.
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pun menanggapi danya aksi ‘Indonesia Gelap’ tersebut.
Kata Luhut di Jakarta, Rabu (29/2), “Kalau ada yang bilang Indonesia gelap, yang gelap kau, bukan Indonesia.”
Dia bilang, “Masyarakat seharusnya bangga menjadi orang Indonesia. Indonesia berkembang dengan baik hingga sejauh ini.”
Luhut melanjutkan, “Ada orang bilang di sini lapangan kerja kurang. Di mana yang lapangan kerja kurang? Di Amerika juga bermasalah, di mana saja bermasalah.”
Penegasan Luhut, publik terlalu berfokus pada kekurangan negara dan abai dengan kelebihan yang ada.
Ia lalu mencontohkan bahwa Indonesia memiliki talenta muda yang sedang mengembangkan sistem digital di Perusahaan Umum Percetakan Uang (Perum Peruri).
Keterangan Luhut, Peruri mendapat mandat dari negara untuk mewadahi urusan layanan digital pemerintah atau government technology (govtech).
Luhut juga menegaskan bahwa Indonesia tidak memiliki warga tunawisma (homeless). Sementara Amerika Serikat mempunyai banyak warga tunawisma.
Secara tegas Luhut komentar, “Jadi, jangan kita hanya melihat yang jauh, yang di depan mata kita ini ditangkap masih kurang.”
(Red)