ABC NEWS – Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menilai bahwa keberhasilan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) tidak hanya diukur dari besarnya dana yang dikelola.
Lembaga itu menegaskan bahwa Danantara juga mesti dilihat dari kontribusinya dalam meningkatkan investasi dan produktivitas industri.
Ekonom INDEF Didik J Rachbini dalam sebuah diskusi, dikutip Senin (24/2), berkata, “Danantara harus mampu memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.” Ekonom”
Kata Didik, “Danantara juga harus bisa mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia menuju target delapan persen yang dicanangkan pemerintah.”
Bahkan, lanjut Didik, “Jika dalam satu hingga dua tahun ke depan dampaknya terhadap investasi dan industri masih terbatas, maka efektivitas Danantara perlu dipertanyakan.”
Komentar dia, “Jangan sampai ini hanya menjadi institusi pengelola dana tanpa peran nyata dalam mendorong ekonomi.”
Menurut penjelasan Didik, jika pertumbuhan industri tetap di angka tiga hingga empat persen dan tidak ada lonjakan investasi serta ekspor, maka Danantara belum memberikan dampak yang signifikan.
Danantara, imbuh dia, tidak boleh hanya berfungsi sebagai superholding yang mengelola kumpulan perusahaan tanpa strategi investasi yang jelas.
Didik juga menyoroti jika Danantara hanya berfokus pada pengelolaan aset domestik tanpa mendorong ekspansi global, maka dampaknya terhadap perekonomian akan terbatas.
Keterangan dia, investasi yang efektif menjadi kunci utama agar Danantara tidak hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga motor pertumbuhan industri.
(Red)