ABC NEWS – PT Antam Tbk tahun ini diperkirakan akan memperoleh pasokan emas sebanyak 24-28 ton dari PT Freeport Indonesia (PTFI).
Pasokan tersebut lebih rendah sekitar dua ton dari perjanjian bisnis antara Antam dengan PTFI yang mencapai 30 ton emas.
Hal itu dikatakan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Jakarta, Rabu (26/2). Kata dia, “Rencana tahun ini kami akan bisa produksi kira-kira 24–28 ton emas, dan itu sebagian besar akan kami salurkan ke Antam.”
Manurut Tony, pada 12 Februari 2025 pihaknya sudah mulai mengirimkan emas batangan ke Antam seberat 125 kilogram (kg).

Penjelasan dia, pengiriman tersebut merupakan bagian dari perjanjian kerja sama bisnis antara PTFI dengan Antam dengan kapasitas 30 ton emas per tahun.
Berdasarkan keterangan Tony, sejak 30 Desember 2024, PTFI sudah memproduksi emas batangan dan perak batangan dengan menggunakan lumpur anoda dari PT Smelting, bukan dari smelter PTFI yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Tony pun membenarkan bahwa smelter milik PTFI di KEK Gresik mengalami kebakaran pada Oktober 2024.
Namun yang terbakar adalah smelter tembaga. “Tapi precious metal refinery, yang memurnikan emas dan perak, itu tetap berjalan,” jelas Tony.
Seperti diketahui, sebelumnya PTFI sudah mengirimkan emas batangan perdana dari fasilitas Precious Metal Refinery (PMR) Smelter PTFI ke Antam di Pulogadung Jakarta sebanyak 125 kg senilai Rp 207 miliar dengan kadar kemurnian 99,99 persen.
PTFI sukses memproses sekitar 12,56 ton lumpur anoda dari PT Smelting, dan dari proses tersebut dihasilkan emas batangan 189 kg, di mana sebanyak 125 kg fine gold purity 99,99 persen sementara 64 kg masih akan di casting ulang agar memenuhi standar fine gold purity.
(Red)