ABC NEWS – Tahun lalu PT Astra International Tbk sukses meraih laba bersih sebanyak Rp 34,05 triliun, naik 1,19 persen dibandingkan 2023.
Direktur Utama Astra International Djony Bunarto Tjondro dalam laporan keuangan dikutip Jumat (28/2), menjelaskan, grup mencatatkan laba bersih yang solid pada 2024, dengan resiliensi kinerja dari portofolio yang terdiversifikasi, meskipun sentimen konsumen di Indonesia melemah.
Penjelasan Djony, kontribusi yang lebih tinggi berasal dari bisnis sepeda motor, jasa keuangan, serta infrastruktur dan logistik, yang sebagian diimbangi oleh dampak penurunan penjualan mobil dan harga batu bara yang lebih rendah.
Secara segmentasi, kontribusi terbesar laba bersih Astra International adalah divisi alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi.
Pada 2024, divisi ini menyumbang Rp 11,89 triliun, turun 5,28 persen dibandingkan 2023. Kedua adalah divisi otomotif, dengan sumbangan laba bersih Rp 11,22 triliun, turun 1,74 persen dibandingkan 2023.
(Red)