ABC NEWS – Salah satu klub bola basket profesional Indonesia, Amartha Hangtuah, diyakini akan bisa menuntaskan semua pertandingan musim 2025 di laga Indonesian Basketball League (IBL).
Keyakinan tersebut dilontarkan Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah, menanggapi tertangkapnya dua orang penting di klub tersebut, yakni Gading Ramadhan Joedo (president club) dan Muhammad Kerry Andrianto Riza (club owner) oleh Kejaksaan Agung dalam kasus korupsi minyak dan BBM di subholding PT Pertamina (Persero).

Junas dalam keterangannya di laman IBL, dikutip Selasa (4/3), menjelaskan bahwa manajemen IBL berharap Amartha Hangtuah bisa segera menuntaskan persoalan internal tersebut dan berkomitmen mengikuti kompetisi hingga akhir musim.
Kata Junas, “IBL menghargai dan mempercayakan proses yang dilakukan manajemen klub Hangtuah.”
Menurut Junas, pihaknya akan berkomunikasi lebih intensif dengan Amartha Hangtuah dan semua pihak, termasuk Dewan Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (DPP Perbasi), untuk membantu tim tersebut.
Junas bilang, “Sejak awal kami telah berkoordinasi termasuk dengan semua pihak terkait, untuk memastikan keberlanjutan musim kompetisi.”
Penjelasan Junas, IBL akan tetap fokus pada penyelenggaraan liga yang profesional dan menjaga integritas kompetisi, sehingga segala upaya akan dilakukan.
Di satu sisi, manajemen Amartha Hangtuah menyatakan operasional tim tetap berjalan dan menghormati proses hukum yang sedang berlangsung.

Amartha Hangtuah akan tetap fokus pada persiapan dan pertandingan yang akan datang, dengan tujuan memberikan yang terbaik bagi para pendukung dan komunitas bola basket di Indonesia.
Sekedar informasi, saat ini Amartha Hangtuah menempati posisi pertama klasemen IBL Gopay 2025 dengan 18 poin dan memiliki catatan menang-kalah 8-2.
Seperti diketahui, Gading dan Kerry ditangkap Kejagung pada Senin (24/2). Kedua terlibat bersekongkol dengan para petinggi subholding Pertamina, yakni Riva Siahaan (dirut PT Pertamina Patra Niaga), Yoki Firnandi (dirut PT Pertamina International Shiping), dan Sani Dinar Saifuddin (direktur Optimasi Feedstock dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional).
Kemudian, Maya Kusmaya (direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga), Agus Purwono (VP Feed Stock Management PT Kilang Pertamina International), dan Edward Corne (VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga).
Mereka disinyalir melakukan hengki pengki dalam pembelian minyak mentah dan BBM milik Pertamina yang juga melibatkan sejumlah perusahaan swasta, yaitu PT Navigator Khatulistiwa, PT Jenggala Maritim, dan PT Orbit Terminal Merak.
Di satu sisi, beredar kabar bahwa Gading Joedo adalah anak angkat dari ‘Saudagar Minyak’ atau The Gasoline Godfather yang bernama Mohammad Riza Chalid. Sedangkan Kerry Riza adalah anak kandung dari Riza Chalid.
(Red)