ABC NEWS – Megaproyek pembangunan kilang minyak raksasa berkapasitas 500 ribu barel per hari (bph) di Pulau Nipa bisa berujung sia-sia.
Pembangunan kilang itu akan percuma jika tidak dibarengi dengan peningkatan produksi minyak mentah domestik.
Hal itu ditegaskan Ketua Komite Investasi Asosiasi Perusahaan Minyak dan Gas Nasional (Aspermigas) Moshe Rizal, dikutip Rabu (5/3)
Menurut Rizal, pembangunan kilang domestik tanpa dibarengi dengan kenaikan produksi minyak hanya akan berujung pada pembengkakan impor crude dan bahan bakar minyak (BBM).
Kata dia, “Jangan sampai nanti kita bangun kilang, terus ujung-ujungnya produksi dalam negeri tidak naik. Impor lagi.”
Rizal lalu bilang, “Jadi produksi minyak mentah dalam negerinya harus dinaikkan juga.”
Pulau Nipa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia-Singapura. Pulau ini berada di wilayah pemerintah kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
Penjelasan dia, meskipun pembangunan kilang minyak membutuhkan waktu, produksi minyak mentah domestik tetap harus dipacu dari sekarang.
Keterangan Rizal, sambil menunggu kapasitas kilang siap untuk menyerap, maka minyak produksi lokal tersebut bisa dikomersialkan atau dijual.
Komentar dia, “Jadi yang pertama harus dinaikkan, jangan kilangnya dahulu, tetapi minyak mentahnya.”
Rizal menambahkan, “Nah, kilang dibangun bisa saja mengurangi impor bahan bakar minyak kita.”
Rizal kemudian mnjelaskan bahwa penting untuk menaikkan produksi minyak mentah domestik. Apalagi dengan adanya kewajiban kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero) untuk menyerap hasil produksi minyak mentah dalam negeri.
Rizal berkata, “Selama ini PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebenarnya sudah menyerap sekitar 80 hingga 90 persen minyak mentah dari kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) untuk diolah di dalam negeri.”
Rizal berkata, “Hanya sebagian kecil minyak mentah produksi lokal saja yang diekspor, biasanya saat kapasitas kilang milik Pertamina sudah tidak bisa menyerap lagi.”
Seperti diketahui sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pernah mengungkapkan bahwa pemerintah akan membangun kilang minyak kapasitas 500 ribu bph di Pulau Nipa yang akan dibiayai oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
Pulau Nipa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di perbatasan Indonesia-Singapura. Pulau ini berada di wilayah pemerintah kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau.
(Red)