ABC NEWS – Saham perusahaan milik taipan Garibaldi ‘Boy’ Thohir, PT Merdeka Battery Materials Tbk, tercatat sebagai saham dengan kinerja terburuk pada 2025.
Garibaldi Thohir tercatat sebagai salah satu pemegang saham terbesar di Merdeka Battery, sebanyak 6,33 persen.
Saham Merdeka Battery lainnya dipegang PT Merdeka Copper Gold Tbk yang punya 50,04 persen saham.
Namun, Boy Thohir juga punya saham di Merdeka Copper sebanyak 7,46 persen dari total saham.
Di satu sisi, sejumlah saham-saham likuid yang masuk dalam daftar saham LQ45 juga terus tumbang sepanjang tahun ini.

Adanya penurunan harga-harga saham likuid tersebut sejalan dengan tren penurunan harga saham secara keseluruhan, di mana sepanjang 2025 (year to date/ytd) hingga 11 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) amblas mencapai 7,54 persen. Saham LQ45 pun jatuh 11,45 persen ytd.
Data Bloomberg menunjukkan, ada 10 saham LQ45 yang mengalami tekanan hingga double digit hanya dalam tiga bulan perdagangan pada tahun ini.
Bahkan ada tiga saham LQ45 yang termasuk ke dalam unggulan saham-saham berkinerja terbaik mengalami kejatuhan harga lebih dari 30 persen.
Perusahaan-perusahaan itu adalah, Merdeka Battery (paling dalam pelemahan mencapai 38,43 persen).
Kemudian ada saham PT Vale Indonesia Tbk jatuhb 28,45 persen dan PT Surya Esa Perkasa Tbk jeblok 25,31 persen YtD.
Berikut ini daftar 10 saham LQ45 dengan kinerja paling buruk tahun ini:
1. PT Merdeka Battery Materials Tbk (turun 38,43%)
2. PT Indosat Tbk (turun 38,31%)
3. PT Unilever Indonesia Tbk (turun 37,67%).
4. PT Semen Indonesia Tbk (turun 29,48%).
5. PT Indah Kiat Pulp and Paper Corp Tbk (turun 28,54%)
6. PT Vale Indonesia Tbk (turun 28,45%).
7. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (turun 27,92%).
8. PT Amman Mineral Internasional Tbk (turun 26,55%).
9. PT Bank Tabungan Negara Tbk (turun 26,32%).
10. PT Surya Esa Perkasa Tbk (turun 25,31%).
(Red)