ABC NEWS – Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan komisaris utama (komut) PT Pertamina (Persero), kemungkinan besok Kamis (13/3) akan dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) untuk diminta keterangannya.
Pemanggilan Ahok tersebut masih dalam kaitan kasus korupsi minyak dan BBM yang terjadi di tiga subholding PT Pertamina (Persero) pada periode 2018-2023.
Sumber ABCNews.co.id di Jakarta, Rabu (12/3), bilang, “Bisa dipastikan Ahok besok dipanggil Kejagung. Apakah Ahok bisa hadir atau tidak belum tahu.”
Sumber melanjutkan, “Namun, sepertinya Ahok akan hadir. Kalau Ahok hadir dan bisa menunjukkan semua bukti-bukti yang ia pegang, ini seperti membuka kotak pandora.”
Komentar sumber, “Sekarang tinggal keberanian Kejagung saja jika Ahok sudah bicara jujur dan memberikan semua bukti, apakah Kejagung berani memanggil nama-nama yang kemungkinan akan disebut oleh Ahok.”
Sebelumnya, Ahok dalam sebuah podcast lantang bicara soal kasus korupsi tersebut. Komenternya cukup menghentak publik.
Ahok dalam podcast tersebut menduga bahwa kasus tersebut tidak hanya dilakukan oleh petinggi dari PT Pertamina Patra Niaga.
Kata Ahok, “Sebetulnya nggak beyond. Ini ada tangan yang berkuasa ikut main di republik ini.”
Ahok kembali komentar, “Kalau menurut saya ini permainan sudah lama yang masing-masing penguasa tidak mau setop,” jelas dia.
Sementara itu, kemarin, Selasa (11/3), Aliansi Rakyat Menggugat (ARM) yang terdiri atas Asosiasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (Aspirasi), Serikat Buruh Seluruh Indonesia (SBSI) 92, Persatuan Pekerja Muslim Indonesia (PPMI), dan Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) melakukan unjuk rasa di kantor pusat PT Pertamina (Persero), Kementerian BUMN, Kementerian ESDM dan Kejagung.
Salah satu tuntutan ARM adalah mendesak Erick Tohir untuk mengundurkan diri sebagai menteri BUMN atau Presiden Prabowo Subianto segera menonaktifkan Erick Tohir.
Alasannya, banyak skandal megakorupsi yang melibatkan perusahaan BUMN selama Kementerian BUMN dipimpin Erick Thohir, terakhir kasus Pertamina tersebut
Para pengunjuk rasa juga meminta Kejagung untuk memeriksa sejumlah orang yang namanya beredar di ‘mapping group Pertamina’ dan sudah tersebar luas di media sosial.
Nama-nama itu antara lain, Mister James, Erick Thohir, Garibaldi ‘Boy’ Thohir, Hatta Rajasa, Riza Chalid, Ahok, hingga seluruh anggota Dewan Komisaris Pertamina, PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Kilang Pertamina International (KPI), PT Pertamina Shipping International (PIS), dan PT Pertamina Hulu Energi (PHE).
(Red)