ABC NEWS – Salah satu taipan properti yang juga duduk sebagai direktur utama PT Intiland Development Tbk, Hendro Santoso Gondokusumo, dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (13/3) di Singapura pukul 03.29 waktu setempat.
Hendro Gondokusumo meninggal pada usia 74 tahun. Dia berperan dalam menjadikan Intiland sebagai pengembang sukses dan terdaftar sebagai salah satu perusahaan terbuka yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Hendro juga aktif dalam beberapa organisasi real estate, seperti Federasi Real Estate International (FIABCI), International Real Estate Institute (IREI), dan sebagai Dewan Kehormatan Asosiasi Real Estat Indonesia.
Hendro Gondokusumo lahir di Malang, Jawa Timur, pada 6 September 1950, sebagai anak ketiga dari delapan bersaudara.
Di usia 17 tahun, Hendro pindah ke Jakarta untuk tinggal bersama ayah dan pamannya yang berkecimpung dalam dunia perdagangan.
Pada 1972, keluarga Hendro mulai beralih ke bisnis properti. Proyek pertama mereka berada di Cilandak, Jakarta Selatan.

Hendro mendirikan Intiland pada 10 Juni 1983. Sebelumnya perusahaan itu mengalami setidaknya dua kali pergantian nama. Semula perusahaan itu bernama PT Wisma Dharmala Sakti (1983–1991) dan PT Dharmala Intiland Tbk (1991–2007).
Hingga akhir 2020, perusahaan ini memiliki 34 properti yang tersebar di Pulau Jawa.
Cikal-bakal perusahaan Intiland sebenaranya dimulai saat dua pengusaha, Oesman Soedargo dan Suhargo Gondokusumo (pemilik Dharmala Group) mengembangkan perumahan Perumahan Taman Cilandak di Jakarta Selatan pada 1974.
Salah satu anggota keluarga Gondokusumo, Hendro Santoso Gondokusumo (keponakan Suhargo), kebetulan terlibat dalam proyek tersebut dengan menjadi asisten direktur yang sekaligus mengenalkannya dengan dunia properti.
Kesuksesan proyek ini kemudian membuat Hendro bersama Dharmala Group tertarik mengembangkan perumahan lainnya, di mana pada 1982 dikembangkan Taman Harapan Indah.
Belakangan Dharmala juga mengembangkan gedung perkantoran di Sudirman, Jakarta yang dikenal dengan nama Wisma Dharmala Sakti (kini Intiland Tower Jakarta).
Adapun gedung ikonik ini dibangun mulai 1983 dan selesai pada Januari 1986. Guna mengelola dan membangun gedung tersebut, maka perusahaan ini didirikan dengan nama PT Wisma Dharmala Sakti, yang dikomandoi Hendro.
Belakangan perusahaan juga mengembangkan gedung Wisma Sarinah, Gedung Graha Pratama dan Menteng Prada.
Ada juga perumahan pertama di Asia Tenggara yang dibangun di atas lahan hasil reklamasi, yakni Perumahan Pantai Mutiara di Pluit, Jakarta Utara yang dimulai pembangunannya pada Januari 1989.
Kemudian, Perumahan Taman Semanan Indah di Jakarta, Kota Satelit Darmo di Surabaya, Ngoro Industrial Park di Mojokerto (mulai Januari 1990), Wonokitri Indah, Chris Kencana, dan lainnya.
(Red)