ABC NEWS – Mayoritas umur tambang (life of mine/LoM) dari berbagai komoditas milik sejumlah unit usaha di bawah PT Mineral Industri Indonesia (Persero) alias MIND ID masih berada di kisaran di atas 15 tahun.
Kecuali untuk komoditas timah dan emas yang sudah makin menipis. Hal itu diungkapkan Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan dalam rapat bersama Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (13/3).
LoM adalah estimasi total periode operasi sebuah tambang, mulai dari tahap awal hingga masa berakhirnya atau penutupan tambang tersebut.
Berdasarkan penjelasan Dany Amrul, LoM tambang emas dan timah yang dikelola MIND ID masing-masing hanya tinggal empat dan 11 tahun.
Sekedar informasi, saat ini tambang emas dan timah grup MIND ID masing-masing dikelola oleh PT Antam Tbk dan PT Timah Tbk.
Kata Dany Amrul, “Ini memang perlu kami tingkatkan agresivitas dari pengelolaan tambang emas dan timah.”
Dia bilang, “Hal ini yang kami minta juga support dari Komisi VI untuk mendorong agar MIND ID mendapatkan banyak penugasan dari pemerintah, khususnya di emas dan timah.”
Dany Amrul menambahkan, LoM tambang grup MIND ID untuk komoditas lainnya masih di atas 15 tahun.
Rinciannya, LoM batu bara dari PT Bukit Asam Tbk masih 55 tahun, dan tembaga dari PT Freeport Indonesia 18 tahun.
Kemudian, LoM emas dari Freeport masih sekitar 18 tahun, nikel dari Antam 27 tahun, nikel dari PT Vale Indonesia Tbk 22 tahun, serta bauksit dari PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) 39 tahun.
Komentar Dany Amrul, “Sehingga life of mine kami dari produk yang lain masih bagus.”
Cadangan Nasional
Dany Amrul kemudian bicara soal kepemilikan cadangan, di mana secara kumulatif MIND ID menguasai lebih dari 15 persen cadangan komoditas pertambangan di Indonesia.
Komentar dia, “Untuk komoditas tembaga dan emas itu, national reserve ownership kami semua di atas 54 persen.
Dany Amrul melanjutkan, “Untuk reserve replacement ratio memang harus lebih besar dari satu dan saat ini kami untuk batu bara dan emas yang RRR-nya masih di bawah satu. Sementara itu, RRR nikel, timah, dan bauksit sudah di atas satu.”
Di satu sisi, Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri menjelaskan bahwa pendapatan MIND ID sebelum diaudit pada 2024 mencapai Rp 145 triliun, naik 15,6 persen secara anual.
Laba bersih MIND ID mencapai Rp 36 triliun, naik 36 persen secara tahunan, net profit margin 25 persen atau tumbuh rata-rata 17,6 persen, aset Rp 290 triliun atau naik 12,3 persen, serta ekuitas Rp 157 triliun dengan pertumbuhan 21,6 persen selama empat tahun.
(Red)