ABC NEWS – Proyeksi padi setara beras pada musim panen Maret 2025 diperkirakan mencapai 5,48 juta ton.
Hal itu dikatakan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi di Jakarta, Jumat (14/3).
Kata dia, “Saat ini waktunya Bulog untuk menyerap dengan maksimal hasil produksi panen petani dalam negeri.”
Menurut keterangan Arief, proyeksi tersebut jika dibandingkan dengan kebutuhan beras untuk konsumsi bulanan secara nasional, maka masih akan ada surplus mencapai 2,74 juta ton di periode Maret.
Arief bilang, “Jadi ayo kita genjot bersama supaya pemerintah bisa serap hasil petani seoptimal mungkin untuk mempertebal stok CBP Indonesia.”
Menurut dia, pemerintah berkomitmen memperkuat ketahanan pangan nasional dengan memastikan penyerapan gabah dan beras petani secara optimal bersama Perum Bulog.
“Terlebih puncak panen raya padi diproyeksikan akan dimulai pada Maret ini, sehingga momentum ini harus dioptimalkan untuk penguatan stok cadangan beras pemerintah atau CBP,” ujar dia.
Terkait prediksi puncak panen raya padi pada Maret 2025, lanjut Arief, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), puncak panen raya tahun ini akan jatuh pada periode Maret dan April 2025, karena memiliki estimasi produksi beras total mencapai 10,45 juta ton.
Proyeksi itu dinilai sebagai produksi paling tinggi dalam tiga tahun terakhir dengan periode yang sama.
“Produksi beras di Maret bisa mencapai 5,48 juta ton, sedangkan menurut Proyeksi Neraca Pangan kebutuhan konsumsi di Maret adalah 2,74 juta ton, sehingga ada surplus 2,74 juta ton,” kata Arief.
Sementara produksi April diperkirakan 4,97 juta ton dengan kebutuhan konsumsi 2,54 juta ton. Hal itu bisa membuat surplus hingga di angka 2,43 juta ton. Arief menyebutkan bahwa realisasi serapan Bulog hingga saat ini masih sekitar 250 ribuan ton.
“Pada Maret dan April ini waktunya Bulog untuk fokus dan terus menaikkan kuantitas serapan gabah/beras, sesuai dengan arahan Bapak Presiden Prabowo agar menyerap gabah kering panen (GKP) Rp 6.500 per kg,” jelas dia.
Hingga 11 Maret, realisasi serapan setara beras oleh Bulog telah menyentuh angka 255 ribu ton atau 8,52 persen dari total target tiga juta ton setara beras.
Pemerintah ingin kecukupan stok beras yang dikelola Bulog harus berasal dari produksi dalam negeri.
(Ant)