ABC NEWS – Nicke Widyawati, mantan direktur utama (dirut) PT Pertamina (Persero), dan Alfian Nasution, mantan dirut PT Pertamina Patra Niaga, kemungkinan akan dipanggil Kejaksaan Agung (Kejagung) sebagai saksi dalam kasus korupsi minyak dan BBM di subholding Pertamina periode 2018-2023.
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung Harli Siregar di Jakarta, Jumat (14/3), menyusul sudah diperiksanya terlebih dahulu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, mantan komisaris utama Pertamina.
Kata Harli, “Tidak tertutup juga kemungkinan untuk (Ahok) dipanggil lagi.”
Harli bilang, “Termasuk kepada pihak-pihak manapun yang terkait dengan peristiwa ini apakah direksi, jajaran komisaris dan seterusnya.”
Dia melanjutkan, “Apakah di jajaran subholding maupun di holding-nya.”
Sekedar informasi, hingga kini tim penyidik Kejagung telah memeriksa lebih dari 120 saksi.
Namun, hingga kini belum ada nama Nicke Widyawati maupun Alfian Nasution di dalam daftar nama tersebut.
Komentar Harli, “Sampai hari ini, ada sekitar lebih dari 120 orang. Kalau kita lihat tahun tempusnya 2018-2023.”
Dia menambahkan, “Memang ada banyak-banyak orang yang harus dimintai keterangan terkait itu.”
Berdasarkan penjelasan Harli, sejumlah saksi memang sudah beberapa kali diperiksa sesuai dengan kebutuhan penyidik.
Menurut dia, pemanggilan saksi-saksi juga mengikuti kebutuhan penyidik dalam mengungkap perkara, mana yang perlu diutamakan untuk membuat terang kasus ini.
Keterangan Harli, “Nanti kami lihat apakah penyidik sudah merencanakannya (pemanggilan Nicke), karena ini terkait dengan kebutuhan penyidikan dan terkait dengan perbuatan para tersangka.”
Seperti diketahui, dalam kasus tersebut Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka, enam di antaranya merupakan petinggi dari anak usaha atau subholding Pertamina.
Keenam orang itu adalah, Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan, Direktur Utama PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi, dan Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin.
Kemudian, VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional Agus Purwono, Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya, serta VP Trading Operation PT Pertamina Patra Niaga, Edward Corne.
Sedangkan tiga orang dari pihak swasta adalah, Muhammad Kerry Adrianto Riza (beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa), Dimas Werhaspati (komisaris PT Navigator Khatulistiwa/komisaris PT Jenggala Maritim), dan Gading Ramadhan Joedo (komisaris PT Jenggala Maritim/direktur utama PT Orbit Terminal Merak.
(Red)