ABC NEWS – Tahun ini perputaran uang selama libur lebaran atau Idulfitri anjlok hingga 14,01 persen secara tahun (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Diperkirakan perputaran uatang selama libur lebaran tahun ini hanya Rp 137,97 triliun turun dibanding tahun lalu yang mencapai Rp 157,3 triliun.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pengembangan Otonomi Daerah Sarman Simanjorang dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3), mengatakan bahwa penurunan perputaran uang terjadi seiring penurunan jumlah pemudik.
Mengutip sejumlah data hasil survei, lanjut dia, jumlah pemudik lebaran tahun ini ditaksir hanya 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari penduduk Indonesia.
Angka tersebut turun sebesar 24 persen dibandingkan tahun lalu yang mencapai 193,6 juta pemudik.
Jika dihitung secara jumlah keluarga, dengan asumsi satu keluarga terdiri atas empat orang, maka 146,48 juta orang tersebut sama dengan 36,26 juta keluarga.
Kata Sarman, “Jika rata-rata keluarga membawa uang sebesar Rp 3,75 juta, atau naik 10 persen dibanding tahun lalu, maka potensi perputaran uang diprediksi Rp 137,97 triliun.”
Sarman bilang, “Perhitungan itu menggunakan angka rata-rata per keluarga yang moderat. Jika rata-rata per keluarga membawa uang Rp 4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp 145,04 triliun.”
Komentar dia, “Sehingga potensi perputaran berada dalam kisaran Rp 137 triliun hingga Rp 145 triliun.”
Penjelasan Sarman, ada empat faktor yang menyebabkan terjadinya penurunan perputaran uang pada Idulfitri 2025.
Pertama, jarak libur Natal dan Tahun Baru dan Idulfitri yang sangat berdekatan. Kondisi ini menyebabkan masyarakat yang sempat berlibur selama Nataru diproyeksikan tidak lagi merencanakan liburan atau pulang kampung saat libur Idulfitri 2025.
Kedua, masyarakat cenderung berhemat dengan kondisi ekonomi saat ini, mengingat dalam beberapa bulan ke depan akan memasuki tahun ajaran baru yang memerlukan biaya masuk sekolah.
Ketiga, maraknya pemutusan hubungan kerja (PHK). Keempat, penurunan daya beli masyarakat serta faktor cuaca juga memengaruhi niat masyarakat untuk pulang kampung.
Sarman berkata, “Bank Indonesia telah menyiapkan uang layak edar sebesar Rp 180,9 triliun untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri 2025, tetapi diprediksi uang layak edar tersebut tidak akan terserap sepenuhnya,.”
Penjelasan dia, perputaran uang ini akan menyebar sekitar 60 persen di Jawa sebagai tujuan utama mudik setiap tahun, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Yogyakarta, Banten sekitar Jadebotabek.
Sisanya atau 40 persen akan menyebar wilayah Sumatera, Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, Maluku dan Papua.
(Red)