ABC NEWS – Kejaksaan Agung hingga saat ini telah memeriksa lebih dari 130 orang saksi dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan BBM di subholding PT Pertamina (Persero).
Terbaru, dari 130-an orang itu, pada Selasa (18/3) lalu Kejagung kembali memeriksa delapan orang sebagai saksi. Salah seorang saksi tersebut berinisial SBY.
Hal itu dibenarkan oleh Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar.
Kata dia, “SBY selaku VP Controller PT Kilang Pertamina Internasional tahun 2023 dan pernah menjabat sebagai Senior Manager Management Reporting PT Kilang Pertamina Internasional tahun 2021.”
Penjelasan Harli, selain SBY, ada juga NQ yang menjabat sebagai VP Refinary & Petrochemical Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, kemudian SLK sebagai VP Supply Chain Planning & Optimization-ISC, dan PJ sebagai Manager Trading Support PT Pertamina Patra Niaga.
Harli kembali bilang, “Selanjutnya ada MFN selaku Head of Finance Business Support Pertamina International Marketing dan Distribution tahun 2021.”
Nama lain yang diperiksa adalah NBL sebagai Finance Accounting and Tax PT Orbit Terminal Merak, dan inisial SDTH yang duduk sebagai Pth Direktur Utama PT Pertamina International Shipping.
Terakhir, ada inisial BRI selaku Manager Keuangan atau Mgt Reporting RU VI Balongan PT Kilang Pertamina Internasional tahun 2023.
Penjelasan Harli, pemeriksaan terhadap para saksi ini dilakukan untuk menggali lebih lanjut peran dan keterlibatan mereka dalam kasus yang telah menyeret sejumlah tersangka.
Sebelumnya, Kejagung juga telah memeriksa Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok selaku komisaris utama Pertamina periode 2019 – 2024 sebagai saksi untuk kasus tersebut.
Sebanyak sembilan tersangka telah ditetapkan, enam di antaranya adalah pejabat subholding Pertamina dan tiga lainnya dari pihak swasta.
Mereka adalah Direktur Utama Pertamina Patra Niaga (PPN) Riva Siahaan, Direktur Optimasi Feedstock & Produk PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Sani Dinar Saifuddin dan Direktur PT Pertamina International Shipping Yoki Firnandi.
Kemudian Direktur Pemasaran Pusat dan Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya, VP trading operation PT Pertamina Patra Niaga Edward Corne dan VP Feedstock Management PT KPI Agus Purwono.
Sementara tiga pihak swasta yang menjadi tersangka dalam kasus korupsi Pertamina ini adalah beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa Muhammad Kerry Adrianto Riza, Komisaris PT Navigator Khatulistiwa sekaligus Komisaris PT Jenggala Maritim Dimas Werhaspati dan Komisaris PT Jenggala Maritim sekaligus PT Orbit Terminal Merak Gading Ramadhan Joede.
(Red)