ABC NEWS – Keputusan adanya penggabungan (merge) antara PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Smart Telcom menjadi PT XLSmart Telecom Sejahtera Tbk (XL Smart) akan membuat industri telekomunikasi menjadi sehat.
Hal itu dikatakan Vice President Corporate Communication PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Andri Herawan Sasoko di Jakarta, dikutip Kamis (20/3).
Kata Andri, “Terkonsolidasinya kedua perusahaan tersebut membawa dampak baik, termasuk terbebasnya industri telekomunikasi dari perang tarif.”
Andri bilang, “Jadi kami sebetulnya sangat menghindari perang tarif, karena kalau perang tarif terus-terusan harganya makin murah, secara industri nggak bagus.”
Dia menambahkan, proses merger yang melibatkan EXCL DAN FREN akan kian mengarah pada jumlah industri telekomunikasi Indonesia yang menjadi makin sedikit efek dari konsolidasi.
Sekedar info, pada 2021, juga terjadi merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) yang pada 2022 kemudian melahirkan Indosat Ooredoo Hutchison.
Sehingga, dengan merger yang akan dilakukan antara EXCL dan FREN, maka jumlah operator seluler hanya akan menyisakan sisa tiga pemain utama.
Komentar Andri, “Jadi kalau merger nanti semakin settle, operator itu semakin settle, persaingannya sehat, bisnisnya tumbuh, nggak masalah,” jelas Andri.
Sebelumnya, Director & Chief Business Officer Indosat Ooredoo Hutchison Muhammad Buldansyah pernah berkata bahwa adanya pengurangan jumlah operator menjadi tiga pemain besar justru akan menciptakan industri yang lebih sehat dan efisien.
Terang dia, “Kalau saya bilang industri terkonsolidasi itu makin sehat, sudah pasti. Mudah-mudahan tidak ada yang baru lagi.”
Perlu diketahui, adanya merger XL-FREN akan menghasilkan entitas baru, yakni XLSmart. Penggabungan itu pun menghasilkan akumulasi total pengguna sebanyak 94,5 juta pelanggan aktif, berdasarkan catatan XL hingga kuartal III-2024 atau setara 27 persen dari total pelanggan di Indonesia.
(Red)