ABC NEWS – Salah satu perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk, berencana melakukan pembelian kembali (buyback) saham milik perseroan dari pasar sekunder.
Perusahaan berkode emiten TPIA tersebut menyiapkan dana hingga Rp 2 triliun untuk buyback tersebut.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang disampaikan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip kembali Jumat (21/3) disebutkan bahwa langkah tersebut seiring dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengizinkan buyback tanpa melalui rapat umum pemegang saham (RUPS).
Kondisi tersebut merupakan salah satu respons terhadap adanya tekanan pasar modal domestik.
Manajemen Candra Asri menerangkan bahwa pembelian kembali saham tersebut bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor, serta menstabilkan harga saham yang tertekan akibat kondisi pasar yang bergejolak.
Seperti diketahui, sebelumnya OJK menetapkan kondisi pasar yang berfluktuasi secara signifikan, sebagaimana diatur dalam pasal 2 huruf g POJK Nomor 13 Tahun 2023.
Status ini memungkinkan perusahaan terbuka untuk melakukan buyback saham tanpa perlu mendapat persetujuan RUPS.
Versi OJK, kebijakan tersebut dikeluarkan sebagai upaya mitigasi terhadap tekanan jual yang masif di bursa saham Indonesia, yang telah mencatatkan penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 21,28 persen sejak awal tahun.
Anggota Dewan Komisioner OJK Pengawas Pasar Modal Inarno Djajadi pernah bilang, “Buyback tanpa RUPS diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan pasar serta mengurangi tekanan terhadap harga saham emiten.”
Di satu sisi, manajemen Chandra Asri berharap langkah buyback yang dilakukan mampu memberikan sentimen positif bagi pasar.
Selain Candra Asri, sejumlah beberapa emiten lain yang terafiliasi dengan Grup Barito juga mengumumkan rencana serupa, seperti PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).
(Red)