ABC NEWS – Pihak Kementerian ESDM diwakili Sekjen ESDM Dadan Kusdiana ternyata telah bertemu dengan perwakilan Rosneft Singapore Pte Ltd.
Pertemuan dilakukan untuk membahas tindak lanjut keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban.
Kata Dadan dikutip Jumat (21/3), “Kami sudah pernah bertemu sama Rusia, Rosneft. Rusia masih komitmen untuk menyediakan pendanaan.”
Dadan bilan, “…yang datang ke saya kan wakil menterinya. Jadi di bawahnya ya Rosneft.”
Namun Dadan tidak mengungkapkan secara detail kapan pertemuan tersebut terjadi dan di mana.
Penjelasan Dadan, hingga kini pemerintah masih mempertahankan janji FID Rosneft untuk melanjutkan proyek GRR.
Proyek tersebut sempat mangkrak tidak jelas karena sektor migas Rusia disanksi Barat menyusul invasinya ke Ukraina pada Februari 2022.
Di satu sisi, meskipun telah mengantongi komitmen kelanjutan ivestasi dari perwakilan investor Rusia tersebut, Dadan masih tak kunjung bisa memastikan kapan FID Kilang Tuban bisa dirampungkan Rosneft.
Dia hanya komentar, “Kan harus ada duitnya dahulu ya. Namun, sudah ada komitmen dari situ.”
Sekedar informasi, kilang itu akan dibangun Rosneft dengan menggandeng subholding PT Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI).
Keduanya lalu membentuk perusahaan patungan (joint venture/JV) bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP).
Informasi tambahan, semula GRR Tuban didesain untuk pengolahan minyak mentah hingga 300 ribu barel per hari (bph) dan menelan nilai investasi Rp 238,25 triliun.
(Red)