ABC NEWS – Direktur Group Business Development PT Telkom Indonesia Tbk Honesti Basyir mangkir dari pemeriksaan yang akan dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung.
Pemerikaan konon terkait saat dia menjabat sebagai direktur utama PT Bio Farma (Persero) atau direktur utama PT Kimia Farma Tbk.
Semula. Kejaksaan Negeri (Kejari) Bandung melalui bidang Pidana Khusus (Pidsus) telah memanggil dan menjadwalkan pemeriksaan Honesti Basyir pada Senin (24/3).
Kepala Kejaksaan Negeri Bandung Irfan Wibowo di Bandung, kemarin, bilang, “Pemanggilan bertujuan untuk mendalami informasi serta mengumpulkan data yang diperlukan dalam proses penyelidikan.”
Kata Irfan, “Kami telah memanggil saudara Honesti Basyir untuk dimintai keterangan terkait penyelidikan yang sedang kami lakukan. Seharusnya pemeriksaan dilakukan hari ini (Senin), namun melalui pengacaranya, permintaan reschedule diajukan.”

Dia menambahkan, hingga saat ini belum ada jadwal pasti untuk pemeriksaan lanjutan, mengingat waktu yang berdekatan dengan Idulfitri.
Namun Irfan menegaskan komitmen Kejari Bandung untuk menangani setiap kasus dengan cermat dan sesuai prosedur hukum yang berlaku.
Ditanya soal kasus apa yang melibatkan Honesti Basyir, Irfan enggan bicara lebih lanjut. Ia hanya bicara singkat, “Ada lah.”
Adanya pemangilan Honesti Basyir menimbulkan spekulasi terkait kemungkinan adanya fakta baru dalam kasus penggunaan alat tes antigen bekas yang sempat mencoreng dunia kesehatan Indonesia pada 2021.
Berdasarkan informasi, sudah ada sekitar 20 orang yang telah diperiksa dalam kasus tersebut, dengan dugaan adanya pihak lain yang turut bertanggung jawab selain Picandi Mascojaya, mantan manajer Kimia Farma Diagnostika (KFD), yang telah divonis 10 tahun penjara pada Januari 2022.
Pertanyaan publik kemudian, dipanggilnya Honesti ke Kejari Bandung apakah ada indikasi tanggung jawab lebih luas dalam kasus tersebut tidak hanya sampai di level manajer?
(Red)