ABC NEWS – Pesohor dan aktor senior Ray Sahetapy meninggal dunia pada Selasa (1/4) di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta.
Ray meninggal pada usia 68 tahun. Sebelumnya diberitakan Ray menderita stroke pada 2023 dan sedang menjalani masa pemulihan.
Pria bernama lengkap Ferenc Raymond Sahetapy itu lahir di Donggala, Sulawesi Tengah pada 1 Januari 1957.
Sederet judul film pun telah ia bintangi. Ray mengawali karier di industri film dengan berperan sebagai Jaka di film Gadis pada 1980.
Ray juga dikenal sebagai aktor dengan nominasi terbanyak pada Festival Film Indonesia (FFI) dengan tujuh kali dinominasikan dan enam di antaranya dinominasikan dengan kategori aktor terbaik.
Sejumlah film yang mampu mengantarkannya masuk dalam nominasi FFI adalah film Ponirah Terpidana pada FFI 1984, Secangkir Kopi Pahit (FFI 1985), Kerikil-kerikil Tajam (FFI 1985), Opera Jakarta (FFI 1986), Tatkala Mimpi Berakhir (FFI 1988), serta Jangan Bilang Siapa-siapa (FFI 1990).
Ia juga diketahui mendirikan sanggar teater, membentuk komunitas seni dan pernah terpilih sebagai ketua umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) 56.
Kerap memerankan tokoh secara totalitas, mendalam dan kompleks, Ray pernah menghabiskan masa kecilnya di sebuah panti asuhan yatim di Surabaya.
Tekad kuat yang dimilikinya sejak remaja untuk berkecimpung pada dunia seni peran, membuatnya meneruskan pendidikan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada 1977 yang juga seangkatan dengan Deddy Mizwar dan Didik Nini Thowok.
Sementara soal perkawinannya dengan istri pertama, aktris senior Dewi Yull, keduanya menikah usai membintangi film Gadis dan melangsungkan pernikahan pada 1981.
Pernikahan itu tidak direstui orang tua Dewi karena perbedaan agama. Ray saat itu memeluk Kristen yang lantas menjadi mualaf pada 1992.
Pasangan ini dikaruniai empat anak yakni Gizca Puteri Agustina Sahetapy (1982-2010), Rama Putra Sahetapy, Surya Sahetapy dan Muhammad Raya Sahetapy.
Pernikahan dengan Dewi Yull sayangnya kandas pada Agustus 2004. Ray kemudian menikah dengan Sri Respatini Kusumastuti pada Oktober 2004.
Ray Sahetapy mengembuskan napas terakhirnya pada pukul 21.04 WIB. Kabar duka ini juga disampaikan oleh keluarga melalui unggahan di media sosial.
“Innalillahi wa innailaihi rojiun. Telah berpulang Ayah, Kakek kami Farence Raymond Sahetapy (Ray Sahetapy) bin Pieter Sahetapy pada pukul 21.04. Kami mohon doanya, mohon dimaafkan segala kesalahan.” tulis Merdi, istri dari Rama Putra Sahetapy.
Mantan istri Ray Sahetapy, Dewi Yull, juga menyampaikan belasungkawa melalui Instagram.
“Innalillahi Wa Inna Illaihi Roji’un semoga Almarhum diberi tempat indah di sisi Allah, diterima segala amal baiknya,” tulisnya di kolom komentar.
(Red)