ABC NEWS – Langkah strategis diperlukan Indonesia untuk melakukan negosiasi terkait kebijakan US Reciprocal Tariffs.
Hal itu dikatakan Wakil Sekretaris Jenderal Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI) Boy Ferdinand di Jakarta dalam keterangan tertulisnya yang dikirim ke redaksi ABCNews.co.id, Rabu (9/4).
Menurut Boy, para delegasi dan pihak terkait harus mampu membentengi produk barang dan jasa dalam negeri dengan memberikan kemudahan serta kebijakan fiskal dan perpajakan yang lebih baik dibandingkan kebijakan relaksasi tarif barang impor yang akan diberikan.
Kata dia, “Jangan sampai total pajak dan tarif yang harus dibayarkan untuk memproduksi barang lokal justru lebih mahal dibandingkan total biaya impor.”
Penjelasan Boy, kondisi tersebut sejalan dengan komitmen IARSI untuk meningkatkan daya saing produk lokal di tengah tekanan global yang semakin intens.
Ketua Umum IARSI R Beniadi Setiawan menambahkan, pihaknya mendukung sejumlah upaya pemerintah dalam memperkuat ekonomi Indonesia.
Dia bilang, “IARSI mendukung langkah pemerintah untuk menghadapi tantangan global yang semakin berat, termasuk melalui ‘melonggarkan ikat pinggang’ dengan meningkatkan belanja negara di pemerintahan, kementerian, dan lembaga.”
Beniadi melanjutkan, “IARSI juga berharap Danantara untuk segera menjalankan proyek strategis yang mampu meningkatkan belanja barang dan jasa domestik.”
IARSI, imbuh Beniadi, juga mengusulkan agar Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bersama pemerintah melakukan berbagai upaya diversifikasi pasar ekspor.
Beniadi menekankan pentingnya memaksimalkan keanggotaan Indonesia dalam BRICS melalui peningkatan perdagangan dengan seluruh anggota organisasi tersebut.
Adapun fokus utama yang perlu dilakukan, jelas dia, adalah memperluas ekspor produk unggulan Indonesia ke pasar global, termasuk Amerika Serikat, seperti produk elektronik, tekstil, alas kaki, minyak sawit (palm oil), karet, furnitur, hingga hasil perikanan seperti udang.
Ia pun menyoroti sektor migas dan pertambangan sebagai salah satu pilar penting dalam penggerak ekonomi nasional.
IARSI mendorong realisasi belanja operasi dan belanja modal di sektor tersebut guna memastikan seluruh komponen utama yang dapat dikendalikan oleh pemerintah dimanfaatkan secara maksimal untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi bangsa.
Sekedar informasi, IARSI adalah badan hukum perkumpulan yang berkomitmen mendukung pengembangan rantai suplai yang produktif, efisien dan berdaya saing di Indonesia.
Melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi, IARSI berkomitmen untuk memperkokoh fondasi ekonomi nasional.
(Red)