ABC NEWS – Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi HE Bandar Al-Khorayef berkunjung ke holding BUMN pertambangan, PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID, di Jakarta, Selasa (15/4).
Kedatangan Al-Khorayef disambut oleh Direktur Utama MIND ID Maroef Sjamsoeddin dan Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan.
Mereka melakukan pertemuan terkait penguatan kerja sama dalam pengembangan hilirisasi dan transformasi industri pertambangan.
Maroef dalam keterangan tertulis, dikutip kembali Kamis (17/4/2025), bilang, “Indonesia dan Arab Saudi berada di titik penting dalam mendefinisikan ulang ekonomi mineral.
Kata Maroef, “Kami meyakini bahwa kolaborasi adalah kunci untuk membuka potensi penuh dari kekayaan mineral kita, tidak hanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk mempercepat inovasi dan keberlanjutan global.”
Seperti diketahui, kunjungan tersebut menandai dimulainya dialog strategis antara dua negara yang kaya akan sumber daya dan memiliki visi bersama untuk mendorong penciptaan nilai tambah mineral, tidak hanya untuk keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk keberlanjutan dan ketahanan jangka panjang.
Menurut Maroef, bagi MIND ID kerja sama ini bukan sekadar diplomasi melainkan langkah konkret dalam mewujudkan ketahanan mineral global dan pembangunan industri bernilai tambah, sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
Komentar dia, “Rantai pasok terintegrasi MIND ID dan komitmen kuat terhadap keberlanjutan menjadikan kami mitra strategis bagi negara-negara seperti Arab Saudi yang ingin memperkuat kapabilitas hilir. Kami siap menjajaki peluang kerja sama, pertukaran pengetahuan, dan inovasi transformasional.”
Dany Amrul menambahkan, kunjungan dari Kementerian Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi merupakan sebuah kehormatan bagi MIND ID.
Dia berkata, “Merupakan sebuah kehormatan sebagai korporasi mendapat perhatian dan peluang kolaborasi bersama.”
“Kami berharap ini menjadi awal yang baik dan bermanfaat bagi Indonesia dan Arab saudi dalam memajukan industri pertambangan,” imbuh Danny.
Perlu diketahui, Arab Saudi melalui peta jalan ambisiusnya Vision 2030, menjadikan sektor pertambangan sebagai pilar utama diversifikasi ekonomi.
Menteri Al-Khorayef mengungkapkan bahwa cadangan mineral terbukti di Kerajaan meningkat sebesar 90 persen dalam lima tahun terakhir.
Kondisi tersebut memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pusat global baru untuk mineral olahan.
(Red)