Selasa, 10 Juni 2025
ABC News
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Dirut Sritex Kembali Penuhi Panggilan Kejagung

    Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Dirut Sritex Kembali Penuhi Panggilan Kejagung

    Kalahkan ‘KKN di Desa Penari, ‘Jumbo’ Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Tanah Air

    Kalahkan ‘KKN di Desa Penari, ‘Jumbo’ Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Tanah Air

    Dewa United Kokoh di Puncak Klasemen Sementara IBL 2025

    Dewa United Kokoh di Puncak Klasemen Sementara IBL 2025

    Pantauan Indef, Lebih dari 90 Persen Warganet di Sosial Media Khawatir Terjadi PHK Massal

    Waspada Gelombang PHK Massal, Hanya Empat Bulan Sudah Ada 70 Ribu Orang Jadi Pengangguran Baru

    BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 1,13 Triliun di Penyaluran Kredit LPEI

    BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 1,13 Triliun di Penyaluran Kredit LPEI

    Kejagung Terus Usut Kasus Korupsi Laptop Rp 9,9 Triliun Era Menteri Nadiem Makarim,

    Kejagung Terus Usut Kasus Korupsi Laptop Rp 9,9 Triliun Era Menteri Nadiem Makarim,

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
  • HOME
  • NEWS
    Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Dirut Sritex Kembali Penuhi Panggilan Kejagung

    Kasus Korupsi Pemberian Kredit, Dirut Sritex Kembali Penuhi Panggilan Kejagung

    Kalahkan ‘KKN di Desa Penari, ‘Jumbo’ Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Tanah Air

    Kalahkan ‘KKN di Desa Penari, ‘Jumbo’ Jadi Film Terlaris Sepanjang Masa di Tanah Air

    Dewa United Kokoh di Puncak Klasemen Sementara IBL 2025

    Dewa United Kokoh di Puncak Klasemen Sementara IBL 2025

    Pantauan Indef, Lebih dari 90 Persen Warganet di Sosial Media Khawatir Terjadi PHK Massal

    Waspada Gelombang PHK Massal, Hanya Empat Bulan Sudah Ada 70 Ribu Orang Jadi Pengangguran Baru

    BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 1,13 Triliun di Penyaluran Kredit LPEI

    BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 1,13 Triliun di Penyaluran Kredit LPEI

    Kejagung Terus Usut Kasus Korupsi Laptop Rp 9,9 Triliun Era Menteri Nadiem Makarim,

    Kejagung Terus Usut Kasus Korupsi Laptop Rp 9,9 Triliun Era Menteri Nadiem Makarim,

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home ENERGY

Mantan Direktur Ditahan KPK Korupsi Jual Beli Gas, Saatnya Bersih-bersih di Tubuh PGN

Abcnews by Abcnews
18 April 2025
in ENERGY
0
Pastikan Keandalan Pasokan  Energi, PGN Gunakan BCMS untuk Mitigasi Risiko

Kantor pusat PGN. | Foto: Istimewa.

Share on WhatsappShare on FacebookShare on X

ABC NEWS – Penahanan mantan Direktur Komersial PT PGN Tbk Danny Praditya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas kejahatan korupsi jual beli gas antara PGN dan PT Inti Alasindo Energi harus dijadikan momentum bagi manajemen dan pemerintah untuk melakukan bersih-bersih.

Pembersihan yang dilakukan terkait struktur organisasi. Tujuannya, agar kasus korupsi tidak terjadi kembali dan sekaligus memastikan agar kasus lainnya juga bisa segera maju ke ranah hukum.

READ ALSO

Pola Kemitraan Penambangan Lebih Transparan, MIND ID Gunakan Aplikasi Digital Bernama MCOS

Proyek GRR Tuban, BPK Temukan Potensi Kerugian Pertamina Hingga Rp 6,78 Triliun

Perlu dipahami, banyaknya kasus fraud yang terjadi di PGN tampaknya hasil dari perencanaan terstruktur yang disiapkan untuk merampok kekayaan BUMN tersebut.

Caranya, dengan melalui berbagai aksi korporasi yang seolah-olah strategis dan penting padahal sebenarnya hanya pepesan kosong dan malah merugikan perusahaan.

Harus diingat, hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) periode 2017-2022 ditemukan adanya 16 kasus fraud yang berpotensi merugikan PGN hingga Rp 20 triliun.

Bisa dibayangkan besarnya tambahan nilai kerugian yang akan ditemukan BPK jika periode pemeriksaan dirunut sejak 2012 atau bahkan lebih jauh lagi.

Publik mesti mahfum, persiapan perampokan aset di PGN dimulai secara matang dan terencana.

Langkah pertama, menempatkan orang-orang dari luar dan dalam perusahaan untuk menduduki tempat-tempat strategis dan sekaligus menyingkirkan pejabat serta pegawai perusahaan yang menduduki tempat penting namun dianggap tidak mau bekerja sama.

Kemudian, setelah seluruh bidak catur menduduki posisinya, maka permainan bisa dikendalikan tanpa perlawanan berarti.

Berikutnya, mereka yang taat dan patuh akan mendapat kenaikan jabatan dan terus dipromosikan untuk menempati posisi penting yang terus bertambah seiring dengan makin banyaknya muslihat yang telah dan akan dilakukan.

Demi menjaga kerahasiaan dan keamanan, para kaki tangan perampok ini terus dipertahankan dan dipromosikan disejumlah posisi strategis perusahaan.

Tujuan utamanya, agar perampokan yang dilakukan tidak terendus aparat. Ironi, saking percaya dirinya mereka bahkan menganggap bahwa BUMN seolah-olah sudah menjadi perusahaan keluarga.

Inilah yang terjadi pada Danny Praditya. Ia merupakan orang luar PGN yang kemudian dipercaya oleh Hendi Prio Santoso, mantan direktur utama (dirut) PGN 2008-2017, sebagai direksi anak usaha PGN.

Hendi Prio menunjuk Danny Praditya sebagai dirut PT Gagas Energi Indonesia, anak usaha PGN Tbk, sejak Mei 2013 hingga April 2016, atau selama tiga tahun.

Kemudian, Danny dipromosikan menjadi direksi di PGN sejak April 2016 hingga Agustus 2019, atau tiga tahun lima bulan.

Bersamaan dengan ‘keberhasilannya’ di PGN, saat Hendi Prio diangkat menjadi dirut PT Mineral Industri Indonesia (Persero) alias MIND ID pada 29 Oktober 2021, Danny pun ikut ‘diboyong’ oleh Hendi Prio.

Danny Praditya dengan mulusnya duduk sebagai direktur Operasi dan Portofolio MIND ID. Danny juga sempat dipercaya sebagai salah satu komisaris independen di PT Timah Tbk.

Pada Maret 2023, Danny melanjutkan kariernya sebagai direktur utama PT Inalum (Persero) sebelum dicopot pada Juli 2024.

Sayangnya, lompatan karier Danny Praditya terpaksa harus dihentikan KPK. Saat masih duduk sebagai dirut Inalum, KPK telah menetapkan kasus tersangka kepada Danny Praditya di kasus PGN.

Harap dipahami, Danny tidak sendirian. Masih banyak cerita Danny-Danny lainnya yang masih bercokol d PGN maupun di MIND ID yang saat ini masih duduk dijabatan strategis dan penting di PGN maupun MIND ID.

Promosi Jabatan
Khusus di PGN, untuk kasus jual beli gas yang mencatatkan kerugian negara hingga USD 15 juta atau sekitar Rp 252 miliar, diduga para aktor dan aktris yang berperan pada aksi korporasi ini mendapatkan penilaian dan promosi yang fantastis.

Konon mereka yang berhasil mendapatkan kenaikan jabatan dan menduduki posisi penting diduga dengan cara ikut memuluskan dan mengamankan aksi perampokan tersebut.

Mereka sempat dipanggil beberapa kali oleh KPK sebagai saksi. Anehnya, meskipun manajemen PGN mengetahui hal tersebut, mereka seakan tutup mata.

Adapun yang sempat dipanggil KPK adalah, Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN Rachmat Hutama dan Kepala Divisi Government Relations Sunanto.

Kemudian, Kepala Divisi Corporate Sales Reza Maghraby, Kepala Divisi LNG Supply Octavianus Lede Mude Ragawino, dan Group Head Engineering & Technology Suseno.

Bahkan, konon nama Suseno digadang-gadang akan menjadi salah satu direksi di PGN dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) yang akan digelar tidak lama lagi.

Nama-nama tersebut hingga kini masih bisa duduk manis manja tanpa ada sanksi apa pun dari manajemen PGN.

Padahal, patut diduga, mereka sangat mengetahui aksi jahat korupsi tersebut. Kalau mereka tidak mengetahui, tidak mungkin KPK sampai memanggil mereka.

Semestinya manajemen PGN mengambil tindakan tegas terhadap mereka. Mereka harus diberikan sanksi dan dicopot dari jabatan pentingnya di PGN.

Patut dicurigai, dengan kekuasaan dan jabatan mereka saat ini, patut diduga mereka masih mampu mengendalikan dan menghentikan setiap upaya untuk membongkar kasus-kasus penggelapan yang ada d PGN.

PT Pertamina (Persero) sebagai holding BUMN energi yang membawahi PGN semestinya harus bertindak cepat.

Komisaris Utama Pertamina Mochamad Iriawan dan Dirut Pertamina Simon Aloysius Mantiri semestinya mengambil langkah cepat dan strategis untuk mencegah pembusukan yang sedang terjadi di PGN semakin parah.

Iriawan dan Simon bisa segera menurunkan tim internal auditor dari Pertamina ke PGN. Tim ini ditugaskan untuk mencari dan menghentikan konprador-komprador busuk yang ada di PGN.

Pencarian bisa dimulai dengan memeriksa para saksi yang telah dipanggil KPK yang juga adalah pejabat maupun karyawan PGN.

Kegiatan bersih-bersih yang dilakukan di PGN dapat kembali memperbaiki citra Pertamina sebagai ‘juara BUMN terkorup’ saat ini dan sekaligus membangun citra positif manajemen baru Pertamina di bawah kepemimpinan Iriawan dan Simon.

Semoga ke depannya PGN bisa menjadi bagian dari BUMN yang lebih baik dan sehat serta tidak ada lagi kasus-kasus korupsi lainnya.

(Red)

Related Posts

Pola Kemitraan Penambangan Lebih Transparan, MIND ID Gunakan Aplikasi Digital Bernama MCOS
ENERGY

Pola Kemitraan Penambangan Lebih Transparan, MIND ID Gunakan Aplikasi Digital Bernama MCOS

5 Juni 2025
BPK Temukan Potensi Kerugian Negara Hingga Rp 1,13 Triliun di Penyaluran Kredit LPEI
ENERGY

Proyek GRR Tuban, BPK Temukan Potensi Kerugian Pertamina Hingga Rp 6,78 Triliun

5 Juni 2025
Hasil RUPS Tahun Buku 2024, PGE Sepakat Bagi Dividen Hingga Rp 2,2 Triliin
ENERGY

Hasil RUPS Tahun Buku 2024, PGE Sepakat Bagi Dividen Hingga Rp 2,2 Triliin

4 Juni 2025
Kejahatan ‘Kerah Putih’ Sistematis dan Terstruktur, KPK Harus Ungkap Tersangka Lain di Kasus Korupsi Gas PGN
ENERGY

KPK Terus Bongkar Kasus Korupsi Jual Beli Gas PGN, Akan Adakah Tersangka Baru?

4 Juni 2025
Setelah Ramai Jadi Polemik, Menteri Bahlil Tegaskan Kampus Batal Dapat Izin Kelola Tambang, Kenapa?
ENERGY

Berlokasi di Maluku Utara, Proyek Patungan CATL dan IBC Akan Diresmikan Pekan Ketiga Juni Ini

3 Juni 2025
Berangkat ke Singapura, Tim Kejagung Periksa 20 Orang Saksi di Kasus Korupsi Pertamina
ENERGY

Berangkat ke Singapura, Tim Kejagung Periksa 20 Orang Saksi di Kasus Korupsi Pertamina

2 Juni 2025
Next Post
Tahun Lalu Laba Bersih Telkom Turun 3,74 Persen Jadi Rp 23,64 Triliun

Tahun Lalu Laba Bersih Telkom Turun 3,74 Persen Jadi Rp 23,64 Triliun

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ABC News

© 2025 abcnews.co.id

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kerja Sama & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • ECONOMY
  • ENERGY

© 2025 abcnews.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In