ABC NEWS – Dukungan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tidak akan pernah surut. Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPR Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi saat bertemu dengan Ketua Parlemen Palestina Rawhi Fattouh di di Istanbul, Turki.
Puan dalam keterangan resmi, Minggu (20/4), menjelaskan, keikutsertaan parlemen Indonesia dalam The Group of Parliaments in Support of Palestine merupakan salah satu dukungan nyata yang dilakukan DPR dalam mendukung kemerdekaan Palestina.
Kata Puan, “Dukungan terhadap Palestina merupakan panggilan moral dan sejarah bangsa Indonesia. Indonesia terus mendukung perjuangan rakyat Palestina dan tidak berubah sejak era kemerdekaan.”
Puan bilang, “Rakyat Indonesia juga terus memberikan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina. Berbagai kalangan bahkan terus melakukan aksi-aksi nyata dalam membela Palestina.”
Penjelasan Puan, secara diplomatik, dukungan Indonesia untuk Palestina tidak hanya dilakukan oleh pemerintah. DPR juga terus ikut memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Komentar dia, “Di tengah eskalasi kekerasan yang semakin brutal di Gaza dan wilayah Palestina lainnya, DPR selalu menegaskan posisi Indonesia yang menolak aksi-aksi kekerasan.”
Menurut Puan, dalam sejumlah forum internasional, DPR terus menyuarakan dukungan bagi Palestina dan mengajak negara-negara dunia agar mengupayakan terciptanya perdamaian di Palestina.
Langkah DPR tersebut, imbuh dia, sejalan dengan amanat konstitusi Indonesia yang ingin perdamaian dunia dapat terwujud.
DPR, lanjut dia, dalam berbagai pertemuan multilateral, seperti Inter-Parliamentary Union (IPU), Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), maupun forum Asean dan PBB, konsisten mengangkat isu pelanggaran HAM berat yang menimpa warga Palestina.
Ketika berbicara di forum The Group of Parliaments in support of Palestine, Puan menyerukan tuntutan kolektif kepada negara-negara lain untuk membantu memulihkan keadaan di Gaza dan agar Israel menghentikan serangan.
Putri dari Megawati Soekarnoputri tersebut juga mendorong diplomasi konkret untuk gencatan senjata permanen dan akses bantuan kemanusiaan yang tidak terhalang.
Ia punn mengadvokasi kerja sama, mempromosikan dialog, dan menolak unilateralisme dalam konteks dukungan terhadap penghentian perang.
Tegas Puan, “Kita harus memimpin dalam mempromosikan resolusi damai dan menolak kekerasan sebagai sarana untuk menyelesaikan perselisihan.”
“Serangan Israel terhadap warga sipil termasuk wanita, anak-anak, dan orang tua di Gaza dan Tepi Barat harus dihentikan,” ujar dia.
(Red)