ABC NEWS – PT Amman Mineral Internasional Tbk berdasarkan laporan keuangan perseroan, posisi per 31 Desember 2024, memiliki total utang yang wajib dibayar atau liabilitas menyentuh angka USD 5,87 miliar atau setara Rp 99,04 triliun (kurs Rp 16.862,9).
Utang tersebut terdiri atas utang jangka pendek USD 1,16 miliar (Rp 19,5 triliun) dan utang jangka panjang USD 4,72 miliar (Rp 79,54 triliun).
Utang jangka pendek tersebut rinciannya adalah, pinjaman bank jangka pendek USD 406,94 juta, utang usaha dan beban akrual pihak ketiga dan pihak berelasi masing-masing USD 608,11 juta dan USD 1,73 juta.
Kemudian, utang pajak penghasilan USD 10,5 juta, utang pajak lainnya USD 23,1 juta, serta liabilitas reklamasi dan penutupan tambang USD 20,88 juta.
Lalu, liabilitas derivatif USD 6,14 juta, pinjaman bank jangka panjang USD 69,04 juta, dan liabilitas jangka pendek lainnya USD 10,03 juta.
Sedangkan utang jangka panjang perseroan terdiri atas, pinjaman bank USD 3,81 miliar, liabilitas reklamasi dan penutupan tambang USD 391,4 juta, serta liabilitas imbalan kerja USD 7,03 juta.
Berikutnya, liabilitas pajak tangguhan USD 408,77 juta, liabilitas derivatif USD 56,99 juta, dan liabilitas jangka panjang lainnya USD 42,94 juta.
Di satu sisi, Amman memiliki total aset mencapai USD 11,12 miliar (Rp 187,54 triliun). Terdiri atas aset lancar USD 8,79 miliar dan aset tidak lancar USD 2,33 miliar.
Amman saat ini memiliki sejumlah anak usaha dengan kepemilikan langsung, seperti PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), PT Amman Mineral Industri (AMIN), PT Amman Mineral Integrasi (AMIG), PT Amman Nusa Propertindo (ANP), PT Amman Nusantara Gas (ANG), dan PT Amman Aviasi Indonesia (AAI).
Perseroan juga memiliki kepemilikan tidak langsung melalui AMNT di PT Amman Mineral Energi (AME) dan Amman Mineral Singapore Pte Ltd (AMSPL).
Amman pun punya unit usaha dengan kepemilikan tidak langsung melalui ANP, seperti PT Pantai Nawasena Sekongkang (PNS), PT Teluk Indah Sekongkang (TIS), dan PT Segara Tentram Abadi (STA).
Unit usaha lainnya yang kepemilikan tidak langsung melalui AAI adalah, PT Angkasa Daya Nusa (ADN) dan PT Angkasa Nusa Sarana (ANS).
Kemudian, kepemilikan tidak langsung melalui AMSPL seperti Amman Mineral Contractors Singapore Pte Ltd (AMCSPL).
Lalu, kepemilikan tidak langsung melalui STA dengan nama PT Sakameri Sumbawa Barat (SSB).
Kinerja Produksi
Perlu diketahui, tahun lalu produksi tembaga Amman naik 27 persen dibandingkan 2023 menjadi 395 juta pon, dengan volume penjualan 288 juta pon.
Kenaikan juga terjadi untuk produksi emas, yang meningkat 73 persen dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 802.749 ons, dengan volume penjualan 611.262 ons.
Produksi konsentrat juga naik 39 persen menjadi 755.083 metrik ton kering, dengan volume penjualan 570.837 metrik ton kering.
Amman tahun lalu sukses meraup penjualan bersin USD 2,66 miliar, naik 31 persen dibandingkan 2023.
Laba bersih perseroan tercatat USD 642 juta, naik 148 persen dibandingkan 2023 dengan margin sebesar 24 persen.
Amman saat ini memiliki lima orang direksi, yaitu Alexander Ramlie sebagai presiden direktur dan empat orang direktur lainnya, yakni Arief Widyawan Sidarto, David Alexander Gibbs, Naveen Chandralal, dan Irwin Wan.
Sedangkan di jajaran komisaris terdiri atas Agus Projosasmito (presiden komisaris), Markus Permadi (komisaris independen), Teguh Boentoro (komisaris independen), dan M Teguh Pamuji (komisaris).
Pada Maret lalu, perseroan melalui anak usahanya, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, terus melakukan eksplorasi untuk mengembangkan cadangan mineral tembaga dan emas di Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.
Salah satu eksplorasi besar di pulau tersebut adalah Proyek Elang, yang tercatat sebagai salah satu deposit tembaga dan emas porfiri terbesar di dunia yang belum dikembangkan.
Berlokasi sekitar 60 km di timur tambang Batu Hijau—tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia—Proyek Elang menjadi bagian dari strategi jangka panjang perseroan dalam memperluas operasi.
Sebelumnya, Amman per 31 Desember 2024, perseroan merilis laporan JORC (Joint Ore Reserves Committee) terbaru, yang menunjukkan lonjakan cadangan dan sumber daya mineral Elang.
Berdasarkan laporan tersebut, cadangan bijih Elang mengalami peningkatan signifikan. Dibandingkan laporan 2023, cadangan bijih meningkat sebesar 79 persen, dari 1,4 miliar metrik ton menjadi 2,5 miliar metrik ton.
Peningkatan ini juga mencakup kenaikan 71 persen dalam kandungan tembaga, dari 10,4 miliar pon menjadi 17,8 miliar pon, dan kenaikan 76 persen dalam kandungan emas, dari 15 juta ons menjadi 26,4 juta ons.
(Red)