ABC NEWS – Dua subholding BUMN energi dan tambang, yakni PT PGN Tbk dan PT Bukit Asam Tbk, melakukan kerja sama inisiatif pengembangan synthetic natural gas (SNG) dari batu bara.
Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/4), menjelaskan bahwa langkah tersebut menjadi bagian dari strategi diversifikasi pasokan energi nasional dan penguatan ketahanan energi.
Kata dia, “Proyek tersebut akan memanfaatkan cadangan batu bara kalori rendah milik Bukit Asam di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, yang selama ini belum termonetisasi secara optimal.”
Rosa juga bilang, “Lokasinya berdekatan dengan jaringan pipa transmisi PGN di Pagardewa, Sumatera Selatan, sehingga berpotensi menghemat pengembangan infrastruktur.”
Penjelasan dia, sepanjang tahun ini kedua perusahaan akan fokus pada studi kelayakan guna mengkaji potensi pembangunan fasilitas produksi SNG, jaringan pipa, serta skema bisnis yang memungkinkan.
Komentar dia, “Inisiatif ini sejalan dengan prioritas pemerintah dalam hilirisasi dan kemandirian energi.”
“Jika terealisasi, proyek ini berpotensi memperkuat pasokan gas dalam negeri dan mengurangi ketergantungan terhadap impor,” imbuh Rosa.
Rosa melanjutkan, ke depan SNG diproyeksikan untuk menjangkau pelanggan eksisting PGN, khususnya industri di wilayah Jawa bagian barat yang tengah menghadapi tantangan pasokan.
Keterangan dia, “Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian ESDM, holding PT Pertamina (Persero), serta pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan studi berjalan sesuai prinsip tata kelola yang baik.”
Sekedar informasi, SNG merupakan gas hasil olahan batu bara yang menyerupai gas bumi. Produk tersebut dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar maupun bahan baku industri.
(Red)