ABC NEWS – PT Harum Energy Tbk didirikan pada 1995 dengan nama PT Asia Antrasit. Kemudian pada 2007 berganti nama menjadi PT Harum Energy.
Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sejak 6 Oktober 2010.
Harum Energy bergerak pada bidang usaha aktivitas perusahaan holding, investasi, pertambangan, perdagangan, industri dan aktivitas konsultasi manajemen.
Sebagai perusahaan induk, Harum Energy melalui entitas anak dan entitas asosiasi menjalankan portfolio usaha di bidang pertambangan batubara, pertambangan nikel, pengolahan dan pemurnian nikel, serta logistik.
Nama Harum Energy tidak bisa lepas dari sosok taipan Kiki Barki. Pada 2022, Forbes mencatat nilai kekayaan bersih Kiki sebesar USD 1,9 miliar atau setara dengan Rp 29,6 triliun.
Saat ini, putra sulungnya, Lawrence Barki, di Harum duduk sebagai presiden komisaris, dan putra bungsunya Steven Scott Barki menjabat sebagai komisaris.
Selain Harum Energy, Kiki Barki juga memiliki perusahaan lainnya bernama PT Tanito Harum Nickel, di mana kepemilikan sahamnya terdiri atas Harum Energy 22,27 persen dan PT Harum Nickel Perkasa 77,52 persen.
Keluarga Kiki memiliki saham di Nickel Industries yang terdaftar di bursa Australia. Diketahui, Nickel Industries memiliki satu tambang nikel dan dua pabrik nikel besi kasar (pig iron) di Indonesia.
Cucunya, Nathan Barki, adalah pemegang saham minoritas di perusahaan minyak dan gas PT Medco Energi Internasional Tbk yang terdaftar di Indonesia, serta perusahaan pertambangan emas dan tembaga yaitu PT Amman Mineral Internasional Tbk.
Harum Energy memiliki delapan entitas anak langsung, enam entitas anak tidak langsung dan dua entitas asosiasi.
Kedelapan entitas anak langsung itu adalah, PT Mahakam Sumber Jaya (80 persen), PT Harum Nickel Perkasa (99,99 persen), PT Layar Lintas Jaya (99,11 persen), dan PT Santan Batubara (99,99 persen).

Kemudian, PT Bumi Karunia Pertiwi (99,99 persen), PT Karya Usaha Pertiwi (50,50 persen), Harum Energy Australia Ltd (100 persen), dan Harum Asia Capital Pte Ltd (100 persen).
Harum Energy juga memiliki 4,16 persen sahamn di Nickel Industries Limited.

Sedangkan entitas anak tidak langsung yang dimiliki Harum Energy adalah, PT Tanito Harum Nickel, PT Position, PT Infei Metal Industry, PT Blue Sparking Energy, PT Harum Nickel Industry, dan PT Westrong Metal Industry.
Sementara untuk entitas asosiasi yang dipunya Harum Energy adalah PT Sunny Metal Industry dan PT Lotus Coalindo Marine.
Susunan direksi Harum Energy saat ini terdiri atas Ray Antonio Gunara (direktur utama), Kenneth Scott Andrew Thompson (direktur), dan Hadi Tanjaya alias
Then Min Ho (direktur independen).
Harum Energy berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2024, memiliki total aset hingga USD 2,57 miliar atau setara Rp 43,455 triliun (kurs Rp 16.879).
Perseroan juga memiliki utang yang mesti dibayar alias liabilitas hingga USD 791,88 juta atau setara Rp 13,37 triliun.
(Red)