Senin, 8 September 2025
ABC News
No Result
View All Result
  • Login
  • HOME
  • NEWS
    Kejagung Sebut Nilai Kerugian Negara Korupsi Minyak Mentah Bisa Lebih dari Rp 193,7 Triliun

    Ditinggal Sebentar ke Toilet, Uang Tunai Rp 10 Miliar Dibawa Kabur Sopir Bank di Wonogiri

    Rektor UKRI Sebut Ada Menteri Kurang Seirama dengan Prabowo Subianto

    Sufmi Dasco Ungkap Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta Per Bulan Anggota DPR Hanya Hingga Oktober 2025

    Rektor USU Disebut KPK Bagian ‘Circle’ Bobby Nasution dan Topan Ginting

    Rektor USU Disebut KPK Bagian ‘Circle’ Bobby Nasution dan Topan Ginting

    Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras? Ini Respons KPK

    Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras? Ini Respons KPK

    Insiden Kereta Anjlok, Manajemen KAI Dinilai Tidak Profesional Tangani Penumpang Terdampak

    Insiden Kereta Anjlok, Manajemen KAI Dinilai Tidak Profesional Tangani Penumpang Terdampak

    Hasto Kristiyanto Dituntut Hukuman Tujuh Tahun Penjara oleh Jaksa KPK

    Hasto Kristiyanto Dituntut Hukuman Tujuh Tahun Penjara oleh Jaksa KPK

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
  • HOME
  • NEWS
    Kejagung Sebut Nilai Kerugian Negara Korupsi Minyak Mentah Bisa Lebih dari Rp 193,7 Triliun

    Ditinggal Sebentar ke Toilet, Uang Tunai Rp 10 Miliar Dibawa Kabur Sopir Bank di Wonogiri

    Rektor UKRI Sebut Ada Menteri Kurang Seirama dengan Prabowo Subianto

    Sufmi Dasco Ungkap Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta Per Bulan Anggota DPR Hanya Hingga Oktober 2025

    Rektor USU Disebut KPK Bagian ‘Circle’ Bobby Nasution dan Topan Ginting

    Rektor USU Disebut KPK Bagian ‘Circle’ Bobby Nasution dan Topan Ginting

    Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras? Ini Respons KPK

    Kakak Hary Tanoe Jadi Tersangka Kasus Korupsi Bansos Beras? Ini Respons KPK

    Insiden Kereta Anjlok, Manajemen KAI Dinilai Tidak Profesional Tangani Penumpang Terdampak

    Insiden Kereta Anjlok, Manajemen KAI Dinilai Tidak Profesional Tangani Penumpang Terdampak

    Hasto Kristiyanto Dituntut Hukuman Tujuh Tahun Penjara oleh Jaksa KPK

    Hasto Kristiyanto Dituntut Hukuman Tujuh Tahun Penjara oleh Jaksa KPK

    Trending Tags

    • Commentary
    • Featured
    • Event
    • Editorial
  • ECONOMY
  • ENERGY
No Result
View All Result
Morning News
No Result
View All Result
Home ECONOMY

Mengenal Wilmar Group, Konglomerasi yang Sedang Tersangkut Kasus Suap Hakim

Abcnews by Abcnews
23 April 2025
in ECONOMY
0
Mengenal Wilmar Group, Konglomerasi yang Sedang Tersangkut Kasus Suap Hakim

Wilmar Group. | Foto: Istimewa.

Share on WhatsappShare on FacebookShare on X

ABC NEWS – Nama Wilmar Grup belakangan ini marak, setelah terbongkarnya kasus suap putusan korupsi ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/(CPO) di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat, senilai Rp 60 miliar.

Kasus suap itu melibatkan duet pengacara Wilmar Group, Marcella Santoso dan Ariyanto Bakri, serta Head of Social Security Legal Wilmar Group Muhammad Syafei.

READ ALSO

Danantara Asset Suntik Dana Rp 1,5 Triliun ke ID FOOD untuk Beli Gula Petani

Pemerintah Didesak Hapus Insentif Impor Mobil Listrik CBU

Ketiganya telah ditetapkan sebagai tersangka dan sudah ditahan oleh Kejaksaan Agung (Kejagung). 

Perlu diketahui, di Indonesia, Wilmar Group beroperasi menggunakan bendera PT Wilmar Cahaya Indonesia Tbk.

Perusahaan ini berkantor pusat di Jalan Industri Selatan 3 Jababeka Tahap II, Pasirsari, Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Marcella Santoso. | Foto: Ist.

Sejumlah literasi memperlihatkan, perusahaan ini memulai sejarahnya di Pontianak, Kalimantan Barat pada 1968 dengan nama CV Tjahaja Kalbar.

Ariyanto Bakri. | Foto: Ist.

Bisnis awalnya adalah pengolahan kopra menjadi minyak kelapa. Pada 1972, perusahaan ini mulai mengolah minyak kelapa menjadi minyak goreng.

Muhammad Syafei. | Foto: Ist.

Kemudian, pada 1982, perusahaan ini membuka pabrik pengolahan kelapa sawit pertamanya di Jawa, tepatnya di Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, untuk mengolah minyak kelapa sawit menjadi minyak goreng, margarin, dan shortening.

Nama besar Wilmar tidak bisa lepas dari sosok taipan bernama Martua Sitorus yang juga memiliki nama Thio Seeng Haap or Ahok.

Martua Sitorus. | Foto: Ist.

Terselip pula nama taipan asal Malaysia, Kuok Khoon Hong. Wilmar sesungguhnya memiliki dua sisi wajah, Indonesia dan Malaysia.

Perlu diketahui, Martua yang lahir pada 6 Februari 1960 di Pematangsiantar, Sumatera Utara, kini bermukim di Singapura.

Kuok Khoon Hong. | Foto: Ist.

Pada 2024, Forbes menempatkan Martua sebagai orang terkaya ke-18 di Indonesia.

Data Forbes Real Time Billionaires List pada 27 Maret lalu mengungkapkan bahwa kekayaan Martua tembus mencapai USD 3,5 miliar atau setara Rp 59 triliun (kurs Rp 16.879).

Martua dan Kuok kemudian berkongsi dan membangun Wilmar International Limited pada 1991.

Kuok Khoon atau biasa disapa William, adalah keponakan dari orang terkaya di Malaysia bernama Robert Kuok.

Kuok Khoon sudah menggeluti bisnis kelapa sawit sejak 1973. Kuok bahkan pernah menjabat berbagai posisi penting di perusahaan kelapa sawit Asia.

Misalnya, General Manager Federal Flour Mills Bhd mulai 1986-1991. Kemudian, pada 1989-1991, Kuok menduduki posisi Managing Director Kuok Oils & Grains Pte Ltd.

Kini, Wilmar Group telah menjelma menjadi salah satu grup bisnis terbesar di Asia dengan 450 pabrik pengolahan.

Jaringan distribusi Wilmar telah berkembang di Cina, India, dan Indonesia dan 50 negara lain.

Wilmar Cahaya
Kembali ke Wilmar Cahaya Indonesia, saat ini mayoritas saham perseroan dikendalikan oleh PT Sentratama Niaga Indonesia sebanyak 87,02 persen.

Sedangkan sisa saham sebanyak 12,98 persen dikuasai oleh publik.

Sedangkan pemegang saham Sentratama terdiri atas Larnia Pte Ltd (95 persen) dan Wilmar International Limited (lima persen).

Pemegang saham Wilmar Cahaya.

Wilmar Cahaya kini memiliki tiga orang direksi, yaitu Erry Tjuatja (presiden direktur), Tonny Muksim (direktur), dan Teh Kenny Suryadi (direktur).

Perseroan juga punya dua orang komisaris, yakni Darwin Indigo (presiden komisaris), dan Mayjen TNI (Purn) Hendardji Soepandji (komisaris independen).

Laporan keuangan perseroan posisi 31 Desember 2023 menunjukkan, Wilmar Cahaya memiliki total aset sebesar Rp 1,89 triliun.

Terdiri atas aset lancar Rp 1,58 triliun dan aset tidak lancar Rp 311,97 miliar.

Perseroan juga memilili jumlah utang yang wajib dibayar atau liabilitas hingga Rp 251,28 miliar. Rinciannya, utang jangka pendek Rp 217,02 miliar dan utang jangka panjang Rp 34,26 miliar.

Wilmar Cahaya hingga akhir 2023 juga membukukan penjualan neto (net sales) Rp 6,34 triliun, laba bruto (gross profit) Rp 388,51 miliar, serta laba usaha Rp 187,03 miliar.

(Red)

Related Posts

Danantara Asset Suntik Dana Rp 1,5 Triliun ke ID FOOD untuk Beli Gula Petani
ECONOMY

Danantara Asset Suntik Dana Rp 1,5 Triliun ke ID FOOD untuk Beli Gula Petani

3 September 2025
Pemerintah Didesak Hapus Insentif Impor Mobil Listrik CBU
ECONOMY

Pemerintah Didesak Hapus Insentif Impor Mobil Listrik CBU

26 Agustus 2025
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan
ECONOMY

Tahun Depan Negara Alokasikan Dana Insentif Pajak Naik 6,3 Persen Jadi Rp 563,6 Triliun

25 Agustus 2025
Meskipun Negara Pernah Gelontorkan Rp 6 Triliun, WIKA Terus Alami Gagal Bayar Surat Utang
ECONOMY

Meskipun Negara Pernah Gelontorkan Rp 6 Triliun, WIKA Terus Alami Gagal Bayar Surat Utang

25 Agustus 2025
Januari 2025, BCA Raih Laba Bersih (Bank Only) Rp 4,7 Triliun
ECONOMY

Danantara Buka Suara Rumor Akan Akuisisi BCA

21 Agustus 2025
Dendi Danianto Ditunjuk Menjadi Chief Marketing Officer Danantara Asset Management
ECONOMY

Dendi Danianto Ditunjuk Menjadi Chief Marketing Officer Danantara Asset Management

1 Juli 2025
Next Post
Bulan Depan Gelar RUPST, Komisaris dan Direksi PGN Akan Ada yang Dicopot?

Bulan Depan Gelar RUPST, Komisaris dan Direksi PGN Akan Ada yang Dicopot?

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

ABC News

© 2025 abcnews.co.id

Navigate Site

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Karier
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi
  • Kerja Sama & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
  • ECONOMY
  • ENERGY

© 2025 abcnews.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In