ABC NEWS – Direktur keuangan PT Adaro Minerals Indonesia Tbk berinisial HG dijadwalkan akan diperiksa oleh Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam kaitannya kasus korupsi tata kelola minyak dan BBM di subholding PT Pertamina (Perser) periode 2018-2023.
Pernyataan tersebut dilontarkan Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Harli Siregar di Gedung Kejagung, Jakarta, Senin (28/4).
Kata Harli, “Sesuai jadwal pemeriksaan saksi iya yang dari penyidik ke kami, memang benar terlihat yang bersangkutan hari ini dijadwalkan pemeriksaan sebagai saksi atas nama HG di perkara yang dimaksud.”
Perlu diketahui Adaro Minerals adalah perusahaan energi yang terafiliasi pengusaha Garibaldi ‘Boy’ Thohir.
Sementara itu, berdasarkan penelusuran ABCNews.co.id di siitus resmi perseroan, inisial HG diduga identik dengan sosok Heri Gunawan.

Ia duduk sebagai salah seorang direksi di Adaro Minerals berdasarkan akta pernyataan keputusan pemegang saham Nomor 4 tertanggal 1 September 2021.
Heri Gunawan adalah lulusan Sarjana Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan dan Magister Sains di Universitas Indonesia.
Sebelumnya, ia juga pernah duduk sebagai kepala Divisi Corporate Finance PT Adaro Energy Indonesia Tbk, VP Investment PT Northstar Pacific, Finance Manager PT Bina San Prima, dan sebagai auditor di public accounting firm Prasetio Utomo & Co.
Heri Gunawan juga diketahui rangkap jabatan sebagai direktur disejumlah perusahaan, misalnya PT Adaro Indonesia, PT Maruwai Coal, PT Lahai Coal, dan PT Juloi Coal.
Ia juga direktur di PT Kalteng Coal, PT Sumber Barito Coal, PT Pari Coal, PT Ratah Coal, dan PT Indoprima Niaga Sejahtera.
Seperti diketahui, dalam kasus tersebut Kejagung telah menetapkan sembilan tersangka.
Di antaranya, Riva Siahaan (direktur utama PT Pertamina Patra Niaga), Yoki Firnandi (direktur utama PT Pertamina International Shipping), serta Muhammad Kerry Andrianto Riza (anak Riza Chalid dan juga beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa).
(Red)