ABC NEWS – Harga Bitcoin kembali merangkak naik, bahkan kini hampir mencapai USD 100 ribu atau sekitar Rp 1,64 miliar (kurs 16.442,50).
Bitcoin sebelumnya sempai mencapai level tertinggi pada akhir Februari lalu. Uniknya, para investor cenderung untuk mengambil risiko di tengah gejolak di pasar keuangan.
Sekedar informasi, mata uang kripto asli ini menghadapi tekanan turun dalam beberapa minggu terakhir.
Kondisi itu terkait efek kebijakan tarif Donald Trump yang mendorong penurunan tajam di pasar saham dan aset digital.
Perlu diketahui, harga Bitcoin telah turun sebanyak 30 persen setelah mencapai rekor tertinggi sekitar USD 109 ribu atau Rp 1,79 miliar pada 20 Januari, hari di mana Trump dilantik untuk kedua kalinya sebagai presiden Amerika Serikat.
Nilai Bitcoin berdasarkan nilai pasar naik 3,1 persen menjadi USD 97.483 atau Rp 1,6 miliar, tertinggi sejak 21 Februari.
Bitcoin terakhir kali diperdagangkan pada harga USD 100 ribu pada 7 Februari.
Di satu sisi, banyak token dengan kapitalisasi lebih kecil menguat lebih banyak lagi pada Kamis (1/5), misalnya Dogecoin melonjak 4,8 persen dan Ether naik 3,3 persen.
Data Bloomberg menunjukan, hingga pukul 13.32 waktu Indonesia, Jumat (2/5), Bitcoin berada di kisaran USD 96.882 atau Rp 1,59 miliar, naik dua persen dalam 24 jam perdagangan terakhir, namun dalam setahun telah mencatat pertumbuhan 58 persen.
(Red)