ABC NEWS – PT Chandra Asri Pacific Tbk adalah bagian dari Chandra Asri Group yang berdiri sejak 1992 dan mulai melakukan transformasi pada 2023 terkait diversifikasi bisnis perusahaan.
Chandra Asri Group adalah bagian dari Barito Pacific Group, konglomerasi yang didirikan oleh taipan Prajogo Pangestu atau Phang Djoen Phen.
Perseroan selama ini terkenal karena mengoperasikan naphtha cracker pertama dan satu-satunya di Indonesia, memproduksi bahan baku utama untuk industri seperti olefin, polyolefin, styrene monomer, dan butadiene.
Chandra Asri Group merupakan bagian dari Barito Pacific Group yang memiliki saham mayoritas di perusahaan ini, dan perusahaan yang didirikan oleh taipan Prajogo Pangestu atau Phang Djoen Phen.
Pada 2011, Chandra Asri Group menjalin kemitraan dengan Siam Cement Group (SCG), yang melalui anak usahanya SCG Chemicals, saat ini menjadi salah satu pemegang saham utama di Chandra Asri Group.
Pada 2021, perusahaan bermitra dengan ThaiOil Public Company Limited (ThaiOil) sebagai investor strategis.
Chandra Asri Pacific saat ini memiliki 15 orang direksi dan 10 orang komisaris.
Adapun mereka yang duduk di kursi direksi adalah Erwin Ciputra (presiden direktur), Baritono Prajogo Pangestu (wakil presiden direktur Komersial), Pholavit Thiebpattama (wakil presiden direktur Operasi), dan Andre Khor (direktur Keuangan).
Kemudian, Anawat Chansaksoong (direktur Strategi & Pengembangan Bisnis), Raymond Budhin (direktur Polymer Sales), Jirathpol Sunsap (direktur Produksi), Petch Niyomsen (direktur Monomer Intermediaries), dan Suryandi (direktur SDM & Urusan Korporat).
Berikutnya, Fransiskus Ruly Aryawan (direktur Supply Chain), Sarayuth Vorapruekjaru (direktur Proyek), Suwit Wiwattanawanich (direktur Project, Maintenance & TEC), Phuping Taweesarp (direktur ESG & Sustainability), Boedijono Hadipoespito (direktur Downstream Production), dan Edi Riva’i (direktur Legal & Urusan Eksternal).
Erwin Ciputra duduk sebagai presiden direktur sejak Januari 2011. Pria kelahiran 1974 ini memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Wharton School, University of Pennsylvania pada 1996.
Awalnya, Erwin menjabat sebagai presiden direktur PT Chandra Asri dari November 2007 sampai penggabungan.
Sejak 2022, Beliau juga menjabat sebagai direktur di Star Energy Group Holding Pte Ltd dan komisaris di PT Petrindo Jaya Kreasi.
Erwin pun pernah duduk sebagai wakil presiden direktur perseroan bidang Keuangan dari Juli 2004 sampai November 2007 dan Corporate Planning Department di Barito Pacific Group periode 2003-2004.
Sedangkan di posisi komisaris adalah, Djoko Suyanto (presiden komisaris dan komisaris independen), Tan Ek Kia (wakil presiden komisaris dan komisaris independen), dan Ho Hon Cheong (komisaris dan komisaris independen).
Lalu, Agus Salim Pangestu (komisaris), Lim Chong Thian (komisaris), Suracha Udomsak (komisaris), Chantanida Sarigaphuti (komisaris), Sakchai Patiparnpreechavud (komisaris), Bandhit Thamprajamchit (komisaris), dan Santi Wasanasiri (komisaris).
Djoko Suyanto menjabat sebagai presiden komisaris dan komisaris independen sejak Maret 2015. Pria kelahiran 1950 ini adalah lulusan Akademi Angkatan Udara (Akabri) 1973.
Djoko pernah ikut kursus di Fighter Weapon Instructor Course di Arizona, Amerika Serikat pada 1983, dan Airforce Command and Staff Colleges pada 1989.
Ia juga memperoleh gelar Sarjana FISIP dari Universitas Terbuka pada 1990, dan juga mengikuti Australian Joint Services Staff Colleges pada 1994, serta Lembaga Ketahanan Nasional pada 1999.
Mantan menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan 2009-2014 ini sejak 2015 juga duduk sebagai presiden komisaris PT Dwi Sura Prima, komisaris di PT Lestari Asri Jaya, dan komisaris independen di PT Adaro Energy 2008-2009.
Sebelumnya, Djoko juga menjabat sebagai Panglima TNI 2006-2008, Kepala Staf Angkatan Udara Indonesia 2005-2006, dan dari 2002-2004 menjabat sebagai Komando Operasional Angkatan Udara Indonesia.
(Red)