ABC NEWS – PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau biasa disingkat menjadi MIND ID, holding BUMN pertambangan, telah mendapat mandat dari pemerintah untuk memaksimalkan potensi sumber daya mineral di Indonesia.
Caranya, dengan melakukan program hilirisasi dan menjadi perusahaan kelas dunia.
Hal itu dikatakan Wakil Direktur Utama MIND ID Dany Amrul Ichdan saat menjadi pembicara acara ‘MIND ID Goes to Campus’ di UPN Veteran Yogyakarta, Rabu (7/5).
Kata Dany, “MIND ID menjalankan mandat ini melalui berbagai kegiatan, seperti eksplorasi agresif, peningkatan smelter, dan pengembangan inovasi.”
Dia bilang, “Cadangan (minerba) di Indonesia salah satu yang paling besar, menunjukkan kekayaan Indonesia.”
Dany melanjutkan, “Cadangan besar ini untuk generasi ke depan, untuk adik-adik semua. Seluruh pertambangan ini akan mengilhami seluruh ekosistem industri dunia.”
Sekedar informasi, dalam acara tersebut hadir pula pembicara lainnya, seperti Executive Advisor Eksplorasi MIND ID Wahyu Sunyoto dan konsultan independen Herman Setyadi.
Mengusung tema ‘We Explore For A Better Tomorrow, MIND ID Inspires The Next Generation‘ kegiatan ini digelar MIND ID sebagai wadah untuk memperkenalkan industri pertambangan Indonesia secara lebih luas kepada generasi muda.
Hadir pula dalam acara tersebut Dirjen Minerba Kementerian ESDM Tri Winarno.
Tri menjelaskan, Indonesia memiliki ketahanan sumber daya alam (SDA) khususnya pada bidang minerba.
Dia lalu mencontohkan batu bara yang masih memiliki cadangan sebesar 31 miliar ton, dengan umur cadangan mencapai 43,93 tahun.
Kemudian, lanjut Tri, Indonesia juga penghasil nikel terbesar di dunia. Data Kementerian ESDM menunjukan, pada 2023 sumber daya nikel Indonesia (berupa bijih) sebesar 18,56 miliar ton dengan total cadangan 5,33 miliar ton bijih nikel.
Komentar Tri, “Indonesia juga menjadi salah satu negara terbesar penghasil timah dan bauksit. Sumber daya alam yang ada di Indonesia jumlahnya melimpah, variasinya cukup banyak, sehingga dapat kita manfaatkan secara optimal.”
Keterangan Tri, sektor minerba merupakan salah satu penyumbang terbesar perekonomian Indonesia. Pada 2024, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor minerba mencapai Rp 140,46 triliun.
“Sektor ini juga menyedot banyak tenaga kerja langsung, sehingga bisa memberikan dampak perekonomian secara signifikan,” ujar pria yang juga merupakan alumni jurusan teknik pertambangan UPN Veteran Yogyakarta, tersebut.
Dia berkata, “Bidang minerba atau pertambangan itu berperan sekitar 9,5 persen hingga 10,5 persen dari total GDP Indonesia.”
Tri jelaskan, “Jadi, total GDP Indonesia itu sekitar Rp 22.000 triilun, share sektor pertambangan sekitar Rp 2.000 triliun hingga Rp 2.200 triliun, jadi cukup signifikan.”
Di satu sisi, Rektor UPN Veteran Yogyakarta Mohamad Irhas Effendi menyambut baik adanya kegiatan tersebut.
“Tema yang diangkat sangat relevan dengan visi UPN Veteran Yogyakarta sebagai kampus yang fokus pada bidang energi berlandaskan nilai-nilai bela negara,” kata Irhas.
Dia melanjutkan, “Kami telah mengubah nama Fakultas Teknologi Mineral menjadi Fakultas Teknologi Mineral dan Energi karena UPN akan lebih banyak fokus di bidang energi ke depannya.”
(Red)