ABC NEWS – Darmawan Prasodjo kembali diangkat menjadi direktur utama (dirut) PT PLN (Persero) oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN yang berlangsung 14 November 2024.
Ini adalah periode kedua ia duduk sebagai dirut PLN. Sebelumnya, dalam RUPS pada 6 Desember 2021, Erick Thohir menunjuk Darmawan menggantikan posisi Zulkifli Zaini sebagai dirut PLN.
Publik sempat digegerkan kasus ‘Papa Minta Saham’ di PT Freeport Indonesia beberapa tahun silam. Nama Darmawan Prasodjo pun ikut terseret dalam sengkarut tersebut.
Nama Darmo, panggilan dari Darmawan Prasodjo, yang saat peristiwa itu terjadi duduk sebagai Deputi I Staf Kepresidenan, disebut beberapa kali oleh Setya Novanto (mantan ketua DPR) dan pengusaha Riza Chalid.
Darmo duduk sebagai Deputi I Staf Kepresidenan (2014-1019) diangkat oleh Luhut Binsar Pandjaitan saat menjadi kepala Staf Presiden.
Semula, Darmo adalah politisi Partai Demokrasi Indonesisa Perjuangan (PDI-P). Ia sempat mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI Daerah Pemilihan (Dapil) V Jawa Tengah pada pemilu legislatif 2014.
Dapil V meliputi wilayah karesidenan Solo yang meliputi wilayah Solo, Klaten, Sukoharjo, dan Boyolali. Namun, Darmawan Prasodjo gagal lolos ke DPR karena kalah suara, salah satunya dari Puan Maharani.
Darmo pun kemudian masuk ke dalam lingkaran PDI-P. Ia lalu menjadi tim pendukung pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Tugasnya adalah menjadi tim ahli pasangan Jokowi-JK yang bertugas memberikan masukan saat debat capres-cawapres pada Pilpres 2014.
Sebagai penasihat pasangan Jokowi-JK di sektor ekonomi dan energi, namanya beberapa kali wara-wiri di berbagai pemberitaan media massa nasional Ia juga pernah masuk sebagai pejabat di lingkaran istana.
Kembali ke kasus ‘Papa Minta Saham’, di dalam rekaman, Darmo diibaratkan sebagai anak kesayangan Jokowi karena kecerdasannya. Hal itu membuat Riza Chalid kemudian mendekati Darmo.

Riza Chalid dalam rekaman itu bilang, “Darmo ini disayang sama dia (Jokowi) karena si Darmo kalau presentasi, lulusan Amerika, sudah kuliah Phd pintar.”
Dia melanjutkan, “Jokowi happy terus. Ini saya tahu. Darmo ngomong, Pak, itu didengerin (oleh Jokowi).”
Omongan Riza Chalid lalu ditanggapi oleh Setya Novanto, “Cuma sudah dibeli. Gara-gara ketemu Bapak, dikunci, sreeeet. Berubah.”
Setya Novanto juga bercerita bahwa Riza Chalis cukup intens mendekati Darmo. Pendekatan dilakukan agar Darmo tunduk terhadap kemauan Riza.

Ungkap Setya Novanto, “Tapi kalau pengalaman kita, artinya saya dengan Pak Luhut, pengalaman-pengalaman dengan presiden, itu rata-rata 99 persen itu gol semua, Pak.”
Setya pun berkata, “Ada keputusan-keputusan penting kayak Arab itu, bermain kita. Makanya saya tahu. Makanya Bung Riza begitu tahu Darmo, di-maintain, dibiayai terus itu Darmo habis-habisan supaya belok. Pinter itu.”
Profil Darmawan
Darmawan menamatkan pendidikan sekolahnya di SD Panca Arga Bersubsidi (Jawa Tengah), SML Negeri 1 Magelang, dan SMA Negeri 1 Magelang.
Ia kemudian melanjutkan kuliahnya di Texas A&M University, Amerika Serikat. Darmo di sana meraih gelar Bachelor of Science, Master of Science, hingga PhD.
Sebenarnya, secara karier pekerjaan, terutama di korporasi, karier Darmo tidak ada yang kinclong. Saat ia kembali ke Indonesia pada 2012, Darmo memang pernah dipercaya sebagai direktur di Indonesia Center for Green Economy dan kepala Jurusan di Prodi Green Economy di Surya University (2012-2013).
Ia juga sempat menduduki jabatan Co-chair Post 2015 Millenium Development Goals (2013-2014) dan presiden komisaris Amesti Energi Nusantara (2013 – 2014).
Karier Darmo langsung melesat ketika ia memilih jalur ‘politik’. Kariernya di BUMN dimulai saat ia duduk sebagai wadirut PLN pada 23 Desember 2019, usai dari KSP.
Dua tahun berselang, ia sukses menjadi orang nomor satu di PLN hingga kini.
Pertanyaannya kemudian, apakah Darmo bisa dikatakan sukses mengelola PLN. Mari kita lihat bersama.
Saat ia pertama kali duduk sebagai dirut PLN 2021, data 2023 menunjukan, total produksi listrik PLN sebesar 323.320,62GWh, meningkat 15.318,32 GWh atau naik tipis 4,97 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 308.002,30 GWh.
Kemudian, penjualan tenaga listrik perseroan pada 2023 adalah 288.436 GWh atau naik 5,36 persen dibanding realisasi 2023 yang 273.761 GWh.
Sekarang mari kita lihat kinerja keuangan di bawah Darmo. Pada 31 Desember 2023, PLN mencatatkan utang yang mesti dibayar alias liabilitas hingga Rp 655 triliun.
Utang itu naik dibandingkan periode yang sama 2022 yang sebesar Rp 646,69 triliun. Adapun rincian utang 2023 adalah, utang jangka pendek Rp 143,2 triliun dan utang jangka panjang Rp 511,8 triliun.
(Red)