ABC NEWS – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) akan kembali memperoleh dana segar dari pembagian dividen, kali ini berasal dari PT Telkom Indonesia Tbk.
Perlu diketahui, Telkom membagikan dividen hingga Rp 21 triliun atau 89 persen dari laba bersih tahun buku 2024.
Keputusan tersebut disetujui oleh pemegang saham Telkom melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dengan dividen tunai yang akan dibagikan tersebut setara Rp 178,5 per saham.
Adanya keputusan pembagian dividen itu menjadi berkah bagi Danantara. Pasalnya, Danantara yang kini mewakili pemerintah memiliki 52,09 persen saham di Telkom dari modal yang ditempatkan dan disetor.
Jika dikalkulasi, maka Danantara akan mendapatkan ‘durian runtuh’ dari Telkom sebesar Rp 10,93 triliun.
Masuknya uang dividen Telkom ke Danantara akan semakin menambah dana kelolaan lembaga tersebut.
Dana itu bisa digunakan Danantara untuk menyuntik sejumlah proyek strategis nasional (PSN) dan re-investasi lagi di Indeks Harha Saham Gabungan (IHSG), mengingat posisi Danantara akan segera official sebagai liquidity provider.
Sebelumnya Danantara telah menerima dividen lebih kurang Rp 110 triliun dari sejumlah BUMN lainnya.
Masuknya dana tambahan dari Telkom, maka hingga bulan depan Danantara akan dapat dividen lebih dari Rp 120 triliun.
Sebelumnya, pada Rabu (21/5) di Jakarta, CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, uang dividen tersebut akan digunakan untuk investasi ke sektor-sektor yang dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
Kata dia, “Thats why creating a job is important. Adanya Danantara bisa menciptakan lapangan kerja yang berkualitas.”
Terpisah, Chief Operating Officer Danantara sekaligus Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria pernah komentar, Danantara akan menginvestasikan dividen BUMN sebesar Rp 170 triliun per tahun.
Penjelasan Dony, dividen itu disetorkan oleh holding operasional atau Danantara Asset Management setiap tahunnya kepada holding investasi.
Dony bilang, “Saya punya komitmen dengan presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp 170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management.”
Dia menegaskan, pengelolaan investasi yang dilakukan Danantara Investment Management tidak akan mempengaruhi kinerja BUMN. Sebab, pengelolaan operasional BUMN dilakukan pihaknya secara terpisah.
(Red)