ABC NEWS – PT PGN Tbk hari ini, Rabu (28/5), sekitar pukul 14.00 WIB akan menggelar rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Rencananya, RUPST itu akan dilaksanakan di Auditorium Graha PGN, Jakarta. Sejumlah agenda sudah disiapkan dalam RUPST tersebut, mulai dari laporan kinerja, dividen, hingga rencana pergantian susunan pengurus.
Para investor menunggu hasil RUPST tersebut menunggu apakah terjadi pergantian besar-besaran atau menyeluruh susunan pengurus, baik di level komisaris maupun direksi.
Perlu diketahui, susunan direksi PGN saat ini adalah dijabat oleh Arief Setiawan Handoko (direktur utama), Harry Budi Sidharta (direktur Infrastruktur dan Teknologi), dan Rachmat Hutama (direktur SDM dan Penunjang Bisnis).
Kemudian, Fadjar Harianto Widodo (direktur Keuangan), Rosa Permata Sari (direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis), Ratih Esti Prihatini (Direktur Komersial), serta Arief Kurnia Risdianto (direktur Manajemen Risiko).
Sedangkan dijajaran komisaris PGN diisi oleh Amien Sunaryadi (komisaris utama dan komisaris independen, Luky Alfirman (komisaris), dan Abdullah Aufa Fuad (komisaris independen).
Lalu, Christian H Siboro (komisaris independen), Warih Sadono (komisaris), Dini Shanti Purwono (komisaris independen), dan Tony Setia Boedi Hoesodo (komisaris independen).
Tersebar rumor sejumlah nama untuk mengisi jabatan direksi PGN, terutama di posisi direktur utama.
Adapun nama-nama yang beredar untuk menggantikan posisi Arief Handoko misalnya Gamal Imam Santoso yang kini duduk sebagai direktur utama PT Pertamina Gas (Pertagas).
Nama lainnya yang beredar adalah Direktur Utama PT Badak NGL Achmad Khoiruddin hingga nama Rosa Permata Sari (direktur PGN).
Masuk pula nama Suko Hartono yang sebelumnya juga pernah duduk sebagai direktur utama PGN periode Mei 2020-Mei 2021.
Di satu sisi, ada pula pihak yang masih meyakini bahwa posisi Arief Handoko untuk duduk kembali menduduki kursi direktur utama masih cukup kuat.
Pertanyaannya kemudian, apakah dari nama-nama di atas tersebut ada yang terpilih menjadi direktur utama PGN atau posisi Arief Handoko yang masih tetap bertahan? Kita tunggu hasilnya sore nanti.
Di sisi lain, dari sejumlah nama yang beredar tersebut di atas, ada beberapa nama yang diduga memiliki kaitan erat dengan sosok bernama Mr James dan Hendi Prio Santoso (mantan direktur utama PGN).
Sejumlah pihak berharap pergantian direksi PGN kali ini bisa lepas dari sosok bayang-bayang sebagai ‘kaki tangan’ Mr James dan Hendi Prio.
Sosok Mr James diduga kuat sebagai sosok yang memiliki pengaruh dalam penempatan pejabat dan pengaturan proyek di perusahaan minyak dan gas milik negara.
Namanya pun kerap tersangkut sejumlah kasus di sektor migas dan disinyalir memiliki kedekatan dengan pengusaha Boy Garibaldi Thohir.
Sedangkan Hendi Prio, ia mantan direktur keuangan PGN (2007–2008) dan direktur utama PGN (2008–2017).
Hendi kerap dikaitkan dengan sejumlah proyek yang diduga akhirnya bermasalah di PGN, mulai dari pembangunan terminal LNG Teluk Lamong, proyek FSRU Lampung, hingga akuisisi tiga wilayah kerja migas oleh anak usaha PGN bernama PT Saka Energi Indonesia.
(Red)