ABC NEWS – Bersih-bersih orang-orang terdekat dari Menteri BUMN Erick Thohir sepertinya sudah mulai dilakukan.
Salah satunya yang sudah mulai tersingkir adalah Arya Sinulingga. Ia resmi dicopot dari kursi komisaris PT Telkom Indonesia Tbk dalam rapat umum pemegang saham tahunan yang digelar di Jakarta, Senin, 26 Mei 2025.
Arya adalah staf khusus Menteri BUMN Erick Thohir. Majalah Tempo edisi 9-15 Juni 2025 yang mengambil liputan utama Erick Thohir Sampai di Sini bahkan menulis artikel berjudul Bersih-bersih Pasukan Merdeka Selatan.
Istilah ‘Pasukan Merdeka Selatan’ bisa dimaksud tempat Erick Thohir berkantor, yakni Kementerian BUMN.
Mengutip tulisan Majalah Tempo, Wakil Menteri BUMN yang juga Chief Operating Officer Danantara Dony Oskaria mengatakan, Arya sudah empat tahun menjabat komisaris Telkom.
Menurut Dony kepada Majalah Tempo, perlu ada penyegaran di jajaran direktur dan komisaris di Telkom.
Terpentalnya Arya dari kursi komisaris, masih tulis majalah itu, mengagetkan koleganya di Telkom. Seorang petinggi Telkom menuturkan, Arya orang kepercayaan Erick Thohir di Telkom.
Arya masuk sebagai komisaris Telkom pada Mei 2021. Ketika itu Arya sudah menjadi staf khusus Erick selama dua tahun.
Arya di Kementerian BUMN mengurus komunikasi dan media. Sejumlah narasumber Majalah Tempo di BUMN mengungkapkan, Arya juga mengelola pasukan media sosial Erick Thohir yang menggulirkan isu positif dan menangkal narasi negatif tentang Erick dan Kementerian BUMN.
Nama lain orang dekat Erick Thohir yang bakal tergusur dari kursi komisaris BUMN adalah Tsamara Amany Alatas dan Ratna Irsana.
Tsamara kini juga duduk sebagai staf khusus menteri BUMN dan komisaris PT Perkebuman Nusantara III sejak 2023 hingga saat ini.
Sedangkan Ratna Irsana adalah asisten pribadi Erick Thohir dan kini menjabat sebagai komisaris independen PT Semen Indonesia Tbk (2023-saat ini).
Tsamara dan Ratna pun dikabarkan dalam waktu dekat akan ikut terpental dari jajaran kursi komisaris BUMN.
Kepada Majalah Tempo, politikus Partai Gerindra Iwan Sumule mengungkapkan bahwa peran Erick Thohir tak lagi kuat setelah Prabowo Subianto meresmikan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada akhir Februari 2025.
Iwan mengklaim pergantian direktur dan komisaris di beberapa BUMN banyak diisi oleh orang profesional. Komentar dia, “Pemerintahan Prabowo mengedepankan profesionalitas.”
Mister James
Operasi ‘bersih-bersih’ yang terindikasi orang dekat Erick Thohir juga terjadi di PT Pertamina (Persero). Adanya kasus korupsi di subholding Pertamina membuat Presiden Prabowo Subianto geram.
Hal itu diungkapkan Dony Oskaria kepada Majalah Tempo. Kata Dony kepada majalah Tempo, “Presiden keras sekali bicara kepada direksi BUMN.”
Sebelumnya, publik dihebohkan dengan beredarnya dokumen mapping group struktur orang-orang yang memiliki ‘peran penting’ di grup Pertamina.
Terselip nama-nama seperti Erick Thohir, Boy Thohir, Mohammad Riza Chalid, dan sebagainya. Namun, terkait kebenaran dokumen mapping group tersebut perlu dibuktikan lebih lanjut.
Uniknya, di dalam selebaran itu, ada sosok pria berinisial FPS atau biasa disapa Mister James yang konon diduga juga menjadi ‘kaki tangan’ dari Erick Thohir cs.
Jika melihat bagan tersebut, sungguh mencengangkan. Publik dibuat terkejut bahwa kekuasaan mereka sangat mengakar di grup Pertamina.
Jaring kekuasaan mereka mulai dari tingkat atas (holding) Pertamina, subholding, anak cucu usaha, hingga ke tingkat unit di Pertamina.
Selain holding yang ‘sudah dikuasai’, adapun subholding yang sudah menjadi ‘jajahan’ mereka adalah, subholding upstream, subholding refinery & petrochemical, subholding integrated marine logistics, dan subholding commercial & trading.
Berdasarkan bagan mapping tersebut, hanya ada dua subholding yang tidak tercatat di dalam bagan itu, yakni subholding power & new renewable energy dan subholding gas (PT PGN Tbk).
Nama-nama perusahaan yang tercatat di dalam bagan itu adalah, PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), PT Pertamina Trans Kontinental (PTK), dan PT Pertamina Drilling Services (PDS).
Kemudian, PT Elnusa Tbk, PT Patra Drilling Contractor (PDC), PT. Pertamina EP (PEP), PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Pertamina EP Cepu (PEPC), dan PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM).
Berikutnya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina International Shipping (PIS), PT Pertamina Patra Niaga (PPN), Zona 1 Jambi, dan Zona 4 Prabumulih.
Selain nama-nama perusahaan tersebut, di dalam bagan juga terpampang jelas nama-nama jejaring mapping group tersebut.
Inisial dari nama-nama tersebut adalah RHZ, S, G DW, FPS, RHZ (AI), GKA, KL, AN, EW, AD, BSA, FID, AZ, BKTA, WM, CSS, MA, AS, SE, dan IZ.
Lalu, ES, O, HW, D, AW, SI, YF, AS, RS, BP, SDS.
Pertanyaan selanjutnya, apakah ‘operasi bersih-bersih’ orang dekat Erick Thohir memang sedang dilakukan atau ada agenda lainnya?
(Red)