ABC NEWS – Perusahaan platform layanan on demand asal Singapura, Grab Holdings Ltd, mengumumkan rencana perseroan untuk menerbitkan obligasi konversi senilai USD 1,25 miliar atau sekitar Rp 20,33 triliun (kurs Rp 16.264).
Oobligasi konversi itu akan jatuh tempo pada Juni 2030. Adanya aksi korporasi itu menimbulkan spekulasi bahwa Grab memang sedang bersiap untuk mengakuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
Langkah Grab menerbitkan obligasi konversi, dikutip dari Bloomberg, membuat saham GoTo terkerek naik 8,20 persen pada perdagangan Selasa (11/6).
Laporan Bloomberg, dana dari penerbitan obligasi itu sebagian akan digunakan Grab untuk mendanai akuisisi potensial.
Namun, pihak manajemen Grab sebelumnya pada Senin (10/6) menyatakan bahwa mereka tidak sedang berdiskusi untuk mengakuisisi GoTo.
Namun, publik atau pasar melihat bahwa adanya merger dua raksasa layanan transportasi daring dan pengiriman makanan di Asia Tenggara ini akan menimbulkan optimisme.
Perlu diketahui, Grab dan GoTo sudah beberapa kali menjajaki wacana merger tersebut. Tapi, hingga kini kedua perusahaan itu belum pernah mencapai kata sepakat.
Salah satu alasan belum adanya kata sepakat konon timbul kekhawatiran soal monopoli dan persaingan usaha.
Analis Aletheia Capital Nirgunan Tiruchelvam, mengutip Bloomberg, Rabu (11/6), menilai bahwa peluang terjadinya akuisisi antara Grab dan GoTo semakin besar.
Kata dia, “Grab tampaknya sedang menyiapkan pembiayaan untuk itu.”
Masih mengutip Bloomberg News, dokumen kesepakatan obligasi konversi yang diterbitkan Grab akan menawarkan kupon tahunan antara 0 persen hingga 0,5 persen, dibayarkan dua kali setahun.
Sedangkan premi konversi sekitar 35 persen hingga 40 persen dari harga penutupan saham Grab pada Selasa.
Di satu sisi, dana penerbitan obligasi konversi juga akan digunakan Grab untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebagai bagian dari strategi perusahan.
Langkah itu ditempuh untuk memberikan perlindungan awal bagi investor dari potensi kerugian.
Sekedar informasi, hingga akhir Maret, Grab masih memiliki sisa dana sebesar USD 274 juta atau Rp 4,45 triliun dalam program buyback sahamnya.
(Red)