ABC NEWS – Sekian lama tidak terdengar kelanjutan dari proyek gasifikasi liquefied natural gas (LNG) milik PT PLN (Persero) akhirnya menemui titik terang.
Salah satu proyek yang sebelum terancam mangkrak tersebut berlokasi di Nias, Sumatera Utara akhirnya melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) pada Kamis (3/7).
Pelaksanaan groundbreaking dihadiri Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo dan Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Rizal Calvary Marimbo.
Hadir pula Direktur Utama PT PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto, Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laolidan, dan sejumlah bupati di Nias.
Rizal Calvary saat memberikan sambutan berkata, “Sudah dua tahun proyek ini belum juga groundbreaking. Saya meminta PT PLN EPI segera mempercepat proyek-proyek gasifikasi ini.”
Rizal juga bilang, “Saya baru dua minggu jadi direktur PLN dan Pak Rakhmad Dewanto baru seminggu jadi dirut EPI, kami langsung tancap gas. Sesuai arahan Pak Menteri dan Pak Dirut PT PLN Persero, gasifikasi ini harus dieksekusi.”
Penjelasan Rizal, proyek gasifikasi Nias ini sudah lama dan merupakan proyek pertama dari lima kluster proyek gasifikasi. Sehingga proyek ini akan menjadi contoh bagi proyek gasifikasi LNG lainnya.
“Saya sudah minta agar proyek ini dikawal dengan baik, sehingga target commercial on date (COD) pada kuartal keempat tahun ini benar-benar sesuai jadwal,” jelas dia.
Rizal pun meminta agar PLN EPI segera mengakselerasi kluster-kluster lainnya, sehingga dalam waktu dekat proyek-proyek tersebut dapat segera melakukan groundbreaking.
“Apa dan di mana bottlenec-nya, nanti Pak Dirut EPI, kita urai sama-sama. Saya pengalaman di birokrasi lima tahun akan membantu menyelesaikan izin-izinnya,” ujar Rizal.
Menurut Rizal, dirinya optimis akan segera melakukan groundbreaking sejumlah proyek, terutama proyek gasifikasi di Sulawesi dan Maluku setelah Nias.
Sekedar informasi, proyek ini akan menyediakan LNG untuk satu unit Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) berkapasitas 34,4 MW pada tahap awal, yang kemudian akan ditingkatkan hingga mencapai kapasitas total 59,4 MW dibawah kendali PT LNG Nias Gasifikasi.
(Red)