ABC NEWS – Inpex Masela Ltd pada hari ini, Senin (4/8), telah mulai melakukan desain rekayasa awal (front end engineering and design/FEED) proyek gas alam Lapangan Abadi di Blok Masela.
Perusahaan melalui pernyataan resminya menjelaskan, pengerjaan FEED Blok Masela akan dimulai dari peninjauan dan penetapan spesifikasi fasilitas yang memproduksi dan memproses hidrokarbon dari Lapangan Abadi.
Adapun pekerjaan FEED yang dilakukan meliputi penetapan spek pabrik gas alam cair darat (onshore liquefied natural gas/OLNG).
Manajemen Inpex menulis, “Pekerjaan FEED ini terbagi menjadi empat paket utama, yaitu OLNG, floating production storage and offloading (FPSO), subsea umbilicals, risers and flowlines (SURF), dan gas export pipeline (GEP).”
Inpex pun menerangkan, untuk paket kontrak FPSO, perseroan akan menggunakan metode dual FEED yang melibatkan dua konsorsium kontraktor yang bekerja secara bersamaan, tetapi terpisah (back to back), untuk menciptakan tender yang kompetitif.
Penjelasan mereka, melalui metode ini, pekerjaan FEED serta engineering, procurement, and construction (EPC) akan diberikan kepada konsorsium yang sama, di mana pelaksanaan EPC akan diberikan kepada konsorsium yang menyampaikan penawaran EPC yang terbaik dari sisi teknis dan komersial setelah menyelesaikan jasa FEED.
Keterangan Inpex, “Metode dual FEED ini juga akan diterapkan untuk paket kontrak OLNG, di mana pemilihan kontraktor dan finalisasi kontrak akan dilakukan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.”
Sekedar informasi, proyek Abadi Masela ditaksir mampu memproduksi 9,5 juta ton LNG per tahun, setara dengan lebih dari 10 persen impor LNG tahunan Jepang.
Selain itu, proyek ini juga diestimasikan mengakomodasi gas pipa 150 MMSCFD, serta 35.000 barel kondensat per hari (BCPD).
Saat ini, pemegang hak partisipasi di Blok Masela adalah Inpex Masela Ltd dengan porsi saham 65 persen. Semula, sisa 35 persen hak partisipasi di blok tersebut dikendalikan oleh Shell Upstream Overseas Services Ltd.
Namun, per Juli 2023, sebanyak 35 persen saham itul dilego ke PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Masela dan Petrolian Nasional (Petronas) Masela Berhad dengan pembagian porsi masing-masing sebesar 20 persen dan 15 persen.
(red)