ABC NEWS – Manajemen PT Pertamina (Persero) tahun ini sedang fokus menggenjot sejumlah program kerja strategis.
Salah satu program strategis tersebut adalah bisa memproduksi minyak mentah sebanyak 416 ribu barel per hari (bph).
Hal itu dikatakan Wakil Direktur Utama Pertamina Wiko Migantoro dalam rapat dengar dendapat dengan Komisi XII DPR di Jakarta, Kamis (20/2).
Berdasarkan penjelasan Wiko, Pertamina saat ini memiliki peranan dalam mengelola 69 persen produksi minyak nasional dan 37 persen produksi gas nasional.
Semua itu, lanjut dia, bersumber dari 24 blok migas milik perseroan yang sudah matang.
Kata dia, “Sektor hulu Pertamina ditargetkan bosa memproduksi 416 ribu bph untuk minyak, tumbuh empat persen dari realisasi produksi tahun sebelumnya.”
Wiko bilang, “Sedangkan untuk gas kami rencanakan bisa menghasilkan 2.536 mmscfd (juta kaki kubik) atau tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya.”
Keterangan Wiko, program kerja strategis yang akan dijalankan untuk sektor hulu adalah mengelola baseline produksi dengan meminimalkan penurunan alami terhadap cadangan minyak mentah nasional.
Kemudian, imbuh dia, meningkatkan produksi melalui infill drilling, dan pengembangan enhancehed oil recovery (EOR).
Menurut Wiko, saat ini kontribusi EOR Pertamina terhadap produksi minyak nasional sudah mencapai 4.000 bph.
Di satu sisi, terkait produksi kilang, jelas Wiko, ditargetkan bisa mencapai 334 juta barel produk olahan minyak.
Kondisi itu naik tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 323 juta barel. Sedangkan untuk yield valuable product akan dipertahankan di level 83 persen.
(Red)