ABC NEWS – Pemilihan calon pemimpin Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) harus dilakukan oleh pemerintah secara cermat dan hati-hati.
Hal itu dikatakan Direktur Center For Banking Crisis (CBC) Ahmad Deni Daruri di Jakarta, Jumat (2/2).
Kata Deni, “Pemimpin yang sukses dalam mengelola dana kekayaan negara, seperti Danantara memiliki beberapa karakteristik utama.”
Deni lalu bilang, “Jadi jangan seperti pilih kucing dalam karung.”
Dia melanjutkan, “Pemimpin ini memiliki pengetahuan keuangan yang kuat dan keahlian dalam membuat keputusan investasi yang informatif.”
Berdasarkan penjelasan Deni, sebagai sebuah lembaga strategis yang mengelola tujuh aset BUMN, sangat wajar banyak kriteria untuk memilih pemimpin Danantara.
Penilaian Deni, pemimpin Danantara harus punya visi jangka panjang yang jelas untuk pertumbuhan dan strategi investasi dana kekayaan negara.
Kemampuan lainnya, imbuh dia, terkait analisis tren pasar dan mengidentifikasi risiko serta peluang investasi.
“Pemimpin BPI Danantara juga harus bisa menjaga standar etika yang tinggi dan transparansi dalam operasi mereka,” ujar Deni.
Deni tegaskan, “Semua keputusan investasi harus dilakukan dengan integritas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.”
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto akan meluncurkan Danantara secara resmi pada 24 Februari 2025.
Muliaman Darmansyah Hadad sementara ini dipercaya oleh Prabowo sebagai kepaa BPI Danantara.
Namun, beredar rumor bahwa posisi Muliaman akan digantikan oleh Rosan Perkasa Roeslani yang saat ini duduk sebagai menteri Investasi dan Hilirisasi.
Bahkan, nama Pandu Patria Sjahrir, keponakan dari Luhut Binsar Pandjaitan yang saat ini duduk sebagai ketua Pengembangan Keuangan Digital Kadin Indonesia, juga diisukan akan mendampingi Rosan untuk menggantikan posisi wakil kepala BPI Danantana Kaharuddin Djenod Daeng.
Rumor lain juga beredar bahwa Pandu akan dipercaya menjadi salah satu direktur utama di Danantara. Jika komposisi Danantara akan ‘dipecah’ menjadi dua bagian, yakni holding investasi dan holding operasional, nama Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria mencuat untuk mengisi posisi direktur utama di holding operasional.
(Red)