ABC NEWS – Bank Dunia akan diminta bantuan dan kerja samanya oleh pemerintahan Prabowo Subianto guna mendukung program tiga juta rumah per tahun.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah dalam keterangannya, Selasa (25/2).
Kata Fahri, “Kami juga siap bersinergi dan bekerja sama dengan berbagai pihak termasuk Bank Dunia guna mewujudkan semangat gotong royong membangun rumah rakyat.”
Bank Dunia di dalam kajiannya menulis bahwa pemerintahan Prabowo memerlukan anggaran hingga Rp 39 triliun untuk membuat program tiga juta rumah, di mana 86,5 persen di antaranya berasal dari rumah subsidi.
Menurut Fahri, pihaknya sudah bertemu dengan perwakilan Bank Dunia, yakni Program Leader of Infrastructure World Bank Claudia Inez Vasquez dan Senior Urban Development Specialist Luiz Trivero, di Jakarta, Senin (24/2).
Penjelasan dia, pertemuan tersebut sebagai lawatan lanjutan pemerintah Indonesia dengan Bank Dunia dengan pembahasan yang sama pada Desember 2024.
Fahri bilang, “Ada tiga hal yang menjadi perhatian dalam mengimplementasikan program tiga juta rumah, yakni penyediaan tanah, kemudahan perizinan dan konstruksi bangunan.”
Masih menurut Fahri, pihaknya perlu mencontoh dan belajar dari negara lain dalam program perumahan, salah satunya seperti Singapura.
“Singapura mampu menjaga dan mengelola aset dasar perumahan yakni tanah. Jepang dan Cina dengan teknologi perumahannya yang cepat, dan Qatar juga telah siap membantu Indonesia,” ujar Fahri.
(Red)