ABC NEWS – Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah, hari ini, Kamis (20/3), diresmikan oleh Presiden Prabowo Subianto .
KEK Industropolis Batang adalah perubahan dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB).
Prabowo dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual, bilang, “”Saya menyampaikan terima kasih apresiasi yang setinggi-tingginya dan penghargaan kepada semua kementerian/lembaga terkait yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita bisa bersama-sama meresmikan KEK Industropolis Batang.”
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan, kawasan tersebut nantinya ditargetkan akan menjadi Shenzen versi Indonesia.
Shenzen merupakan zona ekonomi khusus pertama di Cina. Perlu diketahui, Indonesia dan Cina memiliki kerja sama ‘Two Countries Twin Parks’, yaitu di Batang, Wijaya Kusuma, dan Bintan Utara.
Komentar Airlangga, “Jadi dengan status KEK ini, dengan kehadiran 20 pengusaha Cina, diharapkan mengembangkan 500 hektare di lokasi ini.”
Menurut Airlangga, perubahan menjadi KEK Industropolis Batang dilakukan untuk menarik investasi dan ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025.
Kata Airlangga, “KEK ini 4.300 hektare, kalau boleh dikatakan ini KEK BUMN terbesar, di tengah KEK swasta yang lain jadi ini murni BUMN.”
Dia melanjutkan, “Ini kawasan terintegrasi mulai dari perdagangan dengan ekosisitemnya manufaktur logisitk komersial residensial dan pariwisata.”
Sekedar informasi, pemerintah melakukan investasi hampir Rp 4 triliun untuk KEK tersebut, mulai dari jalan simpang susun jalan tol, penyediaan air baku, instalasi pengelolaan air, instalasi limbah, reservoir air baku, tempat pengelolaan sampah, instalasi gas listrik, 10 menara rumah susun, serta 64 unit pabrik siap pakai.
Keterangan Airlangga, “Sehingga ini Rp 4 triliun statusnya tinggal dialihkan menjadi bisa permodalan ke KITB sedang dalam proses administrasi sudah hampir selesai.”
Di satu sisi, realisasi investasi selama ini di kawasan tersebut telah mencapai Rp 17,95 triliun, dengan penyerapan lapangan kerja untuk 7.000 orang.
KEK itu saat ini di dalamnya sudah ada 27 perusahaan, di mana tujuh perusahaan sudah beroperasi, tujuh perusahaan masuk masa konstruksi, dan 13 perusahaan dalam persiapan.
(Red)