ABC NEWS – PT Bukit Asam Tbk tahun lalu mengalami penurunan laba bersih di tengah terjadinya kenaikan pendapatan.
Laporan keuangan perseroan menunjukan, dikutip Senin (31/3), laba bersih Bukit Asam pada 2024 hanya Rp 5,1 triliun, turun 16,41 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 6,1 triliun.
Namun dari sisi top line, tahun lalu Bukit Asam mampu mencatat kenaikan pendapatan 11,11 persen secara tahunan menjadi Rp 42,76.
Di satu sisi, beban pokok perseroan naik 17,83 persen secara tahunan menjadi Rp 34,56 triliun.
Kondisi itu menyebabkan laba kotor Bukit Asam anjlok 10,43 persen secara tahunan menjadi Rp 8,2 triliun.
Kenaikan terjadi untuk beban umum dan administrasi sebesar 7,31 persen= secara tahunan menjadi Rp 2,08 triliun.
Bahkan, beban penjualan perseroan pun ikut naik 20,21 persen menjadi Rp 789,02 miliar dari sebelumnya Rp 656,36 miliar.
Ironi, pada saat yang bersamaan penghasilan lain-lain Bukit Asam malah turun 50,28 persen secara tahunan menjadi Rp 317,41 miliar.
Dampaknya, laba usaha Bukit Asam turun 21,52 persen secara tahunan menjadi Rp 5,65 triliun.
Penurunan laba usaha ini juga yang berkontribusi terhadap penurunan laba bersih perusahaan.
(Red)