ABC NEWS – Taipan Sugianto Kusuma alias Aguan sepertinya sedang fokus terus mengembangkan salah satu perusahaannya, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.
Pasalnya, dalam perusahaan itu ia terjung langsung sebagai president director. Perlu diketahui, perusahaan itu semula bernama PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk.
Pratama memulai kegiatan usahanya pada 1 Maret 2001, sebagai produsen di bidang industri pengemasan kaleng.
Kemudian, pada Desember 2017, perusahaan itu mengakuisisi PT Windublambangan Sejati, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan hasil perikanan dan jasa pembekuan atau penyimpanan dalam ruang pendingin.
Pada 18 September 2018, perseroan mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka dengan mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nilai nominal saham sebesar Rp 108 dan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 150 juta saham.
Selanjutnya pada 2021, PT Multi Artha Pratama, sebagai ahli di bidang properti di Pantai Indah Kapuk, mengambil alih 80 persen saham Pratama atau 328 juta lembar saham sebagai pemegang saham pengendali.
Setelah itu, Pratama melakukan diversifikasi portofolio bisnis di bidang properti, menggandeng Agung Sedayu Group dan Salim Group sebagai sponsor dan melakukan berbagai aksi korporasi dan rencana bisnis.
Agung Sedayu dan Salim Group juga menambah modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD I).

Lalu, perusahaan itu kemudian setelah diambilalih melakukan penawaran umum sebanyak 13.120 juta lembar saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100 (angka penuh) per saham dengan harga penawaran Rp 500 (angka penuh) per saham dan berhasil dicatatkan di BEI pada 23 Agustus 2022.
Perubahan nama kemudian dilakukan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa yang digelar pada 19 Juni 2023.

RUPS menyetujui perubahan nama perseroan dari PT Pratama Abadi Nusa Industri Tbk menjadi PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk.
Menggunakan kode emitan PANI, perseroan kemudian fokus pada dua bidang proyek properti, yakni residensial dan komersial.
Saat ini 11 proyek residensial yang ada di bawah kendali PANI, yaitu Permata Hijau Residences, Manhattan Residences, Rumah Milenial, Bukit Nimala, dan Ilona @Pasadena Hills.
Kemudian, Pantai Bukit Villa, Pasadena Spring, Pasir Putih Residence, Permata Golf Residence, Sapporo Residence, dan The Golf Signature.
Sedangkan untuk proyek komersial, PANI memiliki 14 proyek garapan, yakni Lau Pa Sat Shop Office, Little Siam Shophouse, Marina Bay Shop Office, dan Petak 9 Shop Office.
Lalu, River Safari Shop Office, SOHO Riverside Boulevard, SOHO Riverside, Bizpark PIK2, Pasadena Walk Shop Office, SOHO The Bund, Milenial Shop Office, SOHO Wallstreet, Asia Afrika Shop Office, dan SOHO Manhattan.
Pada 2023, perseroan mengakuisisi lahan yang berlokasi di Kabupaten Tangerang, Banten seluas 6,34 hektare (ha) senilai Rp 158,45 miliar.
PANI juga mengakuisisi lahan melalui proses HMETD 2 pada 2023 seluas sekitar 850 ha.
Laporan keuangan PANI 2023 menunjukan, perseroan memiliki total aset sebesar Rp 33,7 triliun, terdiri atas aset lancar Rp 17,85 triliun dan aset tidak lancar Rp 15,86 triliun.

Terjadi peningkatan jumlah aset dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Misalnya, pada 2021 jumlah aset hanya Rp 22,14 triliun kemudian naik menjadi Rp 28,01 triliun pada 2022.
Termasuk Aguan, PANI kini memili delapan orang direksi, yaitu Sugianto Kusuma (direktur utama), Alexander Halim Kusuma (wakil dirut), dan Surya Pranoto Budihardjo (wakil dirut).

Kemudian, Markus Kusumaputra, Ipeng Widjojo, Arthur Salim, Gianto Gunara, dan Yohanes Edmond Budiman.

Sedangkan susunan komisaris adalah Susanto Kusumo (komisaris utama), Phiong Philipus Darma (wakil komut), Steven Kusumo, Richard Halim Kusuma, dan tiga orang komisaris independen, yaitu Hardjo Subroto Lilik, Djisman Simandjuntak, dan Adi Pranoto Leman.
PANI saat menggarap proyek properti menggunakan sejumlah anak usaha, sebut saja PT Bangun Kosambi Sukses, PT Bumindo Mekar Wibawa, dan PT Kemilau Karya Utama.

Ada juga PT Cahaya Gemilang Indah Cemerlang, PT Panorama Eka Tunggal, PT Cahaya Inti Sentosa & PT Jaya Indah Sentosa, PT Sumber Cipta Utama, PT Mega Andalan Sukses, dan PT Sharindo Matratama.
(Red)