ABC NEWS – Sinarmas Land Limited adalah salah satu perusahaan properti terbesar dengan diversifikasi proyek paling beragam di Indonesia.
Situs resmi perseroan memperlihatkan, Sinarmas Land beroperasi di lima negara, yakni Indonesia, Cina, Singapura, Malaysia, dan Inggris.
Proyek properti perseroan tersebar di 26 kota, dengan rincian empat kota dan township, 21 properti perumahan, 16 hotel, resor, dan lapangan golf, 18 properti komersia, 21 pusat ritel dan perdagangan, serta tiga properti kawasan industri.
Sinarmas Land saat ini memiliki sembilan orang direksi, yaitu Franky Oesman Widjaja (executive chairman), Muktar Widjaja (executive director & chief executive officer), dan Margaretha Natalia Widjaja (executive director).
Kemudian, Ferdinand Sadeli (executive director & chief investment officer), Robin Ng Cheng Jiet (executive director & chief financial officer), dan Hong Pian Tee (lead independent director).
Lalu, Lim Jun Xiong Steven (independent director), Willy Shee Ping Yah @ Shee Ping Yan (independent director), dan Ng Ee Peng (independent director).
Laporan keuangan perseroan menunjukan, sepanjang 2023, jajaran direksi di Sinarmas Land menerima remunerasi atau kompensasi yang cukup fantastis.
Kisaran kompensasi paling rendah diterima oleh empat direksi, yakni Hong Pian Tee, Lim Jun Xiong Steven, Willy Shee Ping Ya, dan Ng Ee Peng.
Mereka dalam setahun rata-rata menerima kompensasi maksimal SGD 250 ribu atau setara Rp 2,85 miliar (kurs rata-rata 2023 sebesar Rp 11.400). Jika dibagi rata 12 bulan, keempatnya menerima kompensasi Rp 237,5 juta.
Sementara itu, kompensasi tertinggi direksi Sinarmas Land diterima oleh Margaretha Natalia Widjaja, dengan kisaran USD 5,75 juta hingga SGD 6 juta atau sekitar Rp 65,55 miliar hingga Rp 68,4 miliar.
Berarti per bulan Margaretha Natalia Widjaja rata-rata menerima kompensasi kisaran Rp 5,46 miliar hingga Rp 5,7 miliar.
Kemudian diikuti Muktar Widjaja dengan kompensasi SGD 2,75 juta hingga SGD 3 juta atau Rp 31,35 hingga Rp 34,2 miliar, dengan perhitungan asumsi kompensasi per bulan sekitar Rp 2,61 miliar hingga Rp 2,85 miliar.
Lalu, Franky Oesman Widjaja menerima kompensasi per tahun sekitar SGD 1,5 juta hingga SGD 1,75 juta atau Rp 17,1 miliar hingga Rp 19,95 miliar, atau per bulan sekitar Rp 1,425 miliar hingga Rp 1,66 miliar.
Urutan selanjutnya ada Ferdinand Sadeli dengan kompensasi per tahun SDG 750 ribu hingga SGD 1 juta atau Rp 8,55 miliar hingga Rp 11,4 miliar, atau per bulan Rp 712,5 juta hingga Rp 950 juta.
Terakhir Robin Ng Cheng Jiet dengan kompensasi per tahun di level SGD 500 ribu hingga SGD 750 ribu atau Rp 5,7 miliar hingga Rp 8,55 miliar atau per bulan kisaran Rp 475 juta hingga Rp 712,5 juta.
Sekedar informasi, Sinarmas Land ditaksir memiliki bank tanah (land bank) strategis sekitar 10 ribu hektare.
Kinerja Sinarmas Land sebagaian besar ditopang oleh dua perusahaan properti terkemuka, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk dan PT Duta Pertiwi Tbk.
(Red)
